Mengapa Ramadan Sering Disebut Syahrul Quran?

Mengapa Ramadan Sering Disebut Syahrul Quran?

Fikri Haikal - detikSumut
Rabu, 12 Apr 2023 04:00 WIB
Ilustrasi membaca Al-Quran
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/leolintang)
Medan -

Betapa eloknya malam di bulan Ramadan dengan tadarus Al-Qur'an yang lantunan suaranya bisa kita dengar dari pengeras suara masjid dan musala menandai kesucian bulan Ramadan. Dengan alasan ini lah bulan Ramadan disebut syahrul quran.

Ramadan merupakan bulan diturunkannya Al-Qur'an yang menjadi bukti nyata kemuliaan dan keutamaan bulan Ramadhan.

Dilansir dari laman Nahdlatul Ulama Jawa Tengah dengan mendengar lantunan tadarus Al-Qur'an, diri kita akan merasa damai dan tentram. Sebab Al-Qur'an diturunkan sebagai petunjuk manusia supaya dapat membedakan hal baik dan buruk untuk keselamatan di dunia dan akhirat kelak nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


شَهۡرُ رَمَضَانَ الَّذِىۡٓ اُنۡزِلَ فِيۡهِ الۡقُرۡاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَ بَيِّنٰتٍ مِّنَ الۡهُدٰى وَالۡفُرۡقَانِۚ

Artinya :

ADVERTISEMENT

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). (QS Al Baqarah : 185)

Dalam ayat di atas, dijelaskan Al-Qur'an merupakan petunjuk. Al-Qur'an merupakan kitab petunjuk yang memiliki keistimewaan, selain sebagai kitab penyempurna dari kitab-kitab Allah yang diturunkan sebelumnya, juga sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW.

Bulan Ramadan ini menjadi mulia karena Al-Qur'an diturunkan di dalamnya, bukan sebaliknya karena bulan ini mulia, maka Al-Qur'an diturunkan. Oleh karenanya, Ramadan juga dikenal dengan istilah Syahrul Quran.

Salah satu pertanyaan yang paling mendasar, kaitannya hubungan antara Al-Qur'an dengan umat Nabi Muhammad SAW ialah, "Sudah sejauh mana kita berinteraksi dengan Al-Qur'an?"

وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا

"Dan Rasul (Muhammad) berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini diabaikan". (QS. Al Furqan: 30).

Dikutip dari laman Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan, dalam ayat tersebut, Rasulullah mengadu kepada Allah SWT yang memprediksi keadaan umatnya di masa yang akan datang. Dalam Tafsir Ibnu Katsir, kata Mahjura dapat diartikan sebagai: tidak mempelajarinya, tidak menghafalkannya, tidak mengimaninya, tidak menjalankan perintahnya, tidak mau mentadabburinya, atau berpaling menuju kepada sesuatu yang lain, serta tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai bahan rujukan maupun pedoman hidup.

Nah, detikers demikianlah penjelasan tentang mengapa Ramadan sebagai Syahrul Quran. Semoga bermanfaat ya.

Artikel ini ditulis oleh Fikri Haikal, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nkm/nkm)


Hide Ads