.webp)
Aksi penolakan dan pembubaran pengajian yang diisi Ustaz Hanan Attaki terjadi di Pamekasan, Jawa Timur. Sepekan sebelum ditolak di Pemekasan itu, Hanan Attaki mengisi ceramah di salah satu masjid yang ada di Kota Medan dan dihadiri Wali Kota Medan Bobby Nasution.
Informasi soal kegiatan Hanan Attaki di Medan ini dilihat dari unggahan Bobby di Instagramnya seperti dilihat Sabtu (18/2/2023). Acara Hannan di Medan itu berlangsung pada Minggu (5/2) yang lalu.
Dalam unggahannya itu, Bobby menyebutkan jika acara pengajian yang diisi oleh Hanan Attaki itu diselenggarakan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sumut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah bisa kembali mendengarkan langsung tausiah dari ustadz muda dan gaul, Ustadz @hanan_attaki , pada Tabligh Akbar yang diselenggarakan teman-teman BPD HIPMI Sumut, di Masjid Al-Ikhlas Tuntungan," tulis Bobby dalam unggahannya itu.
Bobby mengatakan acara pengajian seperti itu adalah hal yang positif. Dia berharap acara seperti itu dapat terus dilakukan/
"Kegiatan positif seperti ini mudah-mudahan bisa terus dilakukan teman-teman HIPMI dan teman-teman dari organisasi lain khususnya kelompok anak muda," tulis Bobby.
Pengajian Hanan Attaki Dibubarkan
Seperti diketahui, pengajian yang diisi UstazHanan Attaki diPemekasan Jawa Timur pada Minggu (12/2) dibubarkan. Pihak yang membubarkan ceramah itu adalah Banser Nahdlatul Ulama (NU) bersama dengan warga.
"Saya mendengar dan mengetahui masalah tersebut. Saya pikir bahwa kita harus berkomitmen bersama menjaga kondusifitas masyarakat. Semua orang harus menahan diri, menahan ego masing-masing bahwa pengajian itu bagus, pengajian itu baik. Namun, kiranya pengajian itu membawa mudarat saya pikir bisa ditahan, dan dibicarakan bersama," ujar Bendahara GP Ansor Jawa Timur M Fawait dilansir dari detikJatim, Jumat (17/2).
Gus Fawait menilai pengajian Ustaz Hanan Attaki di Pamekasan tidak sesuai dengan kultur dan budaya masyarakat Jawa Timur, termasuk di wilayah Desa Laden, Pamekasan.
"Toh juga jangan sampai hal ini bisa memicu dan membelah masyarakat. Karena tujuan pengajian itu supaya kita lebih religius, mencintai bangsa-negara, keluarga, dan sesama. Maka kalau kiranya pembicaranya itu tidak bisa diterima oleh masyarakat banyak di daerah sekitar ya mbok ya dipikirkan, jangan memaksakan diri," jelasnya.
(afb/afb)
