.webp)
Seorang warga tidak mampu asal Gampong Ateuk Pahlawan Syakban (52 tahun) penerima bedah rumah duafa menyampaikan jika bukan Aminullah Usman Wali Kota Banda Aceh mungkin dirinya dan keluarga masih tinggal di gubuk reot yang tak layak huni.
"Sudah 20 tahun lebih saya dan keluarga menempati rumah yang sangat sempit bersama istri dan enam anak, dan hari ini kami sangat berbahagia atas kepedulian Wali Kota Aminullah, seandainya bukan Pak Aminullah wali kota mungkin kami masih tinggal dengan hunian yang tidak layak huni," ungkap Syakban saat menerima bantuan bedah rumah bersumber dari CSR Bank Aceh Syariah di Jalan Langgar, Gampong Ateuk Pahlawan, Senin (6/6) lalu.
Senada dengan Syakban, sang Istri Marlina (45 tahun) pun mengatakan telah sekian lama dirinya dan keluarga merindukan rumah yang layak untuk ditempati. Namun apa daya, ia tak mampu mewujudkan kerinduan itu lantaran tak memiliki harta yang berlebih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suami saya hanya seorang tukang kayu dengan pendapatan yang cukup untuk biaya hidup mana mungkin kami bisa membangun rumah, bermimpi saja kami tak berani, namun syukur Alhamdulillah, Allah mendengar doa kami sepanjang malam," katanya Nana dalam keterangan tertulis, Rabu (8/6/2022).
Syakban menyampaikan terimakasih kepada Bank Aceh Syariah lewat dana CSR yang terus komitmen membantu kaum duafa, juga kepada Camat Baiturrahman Rahmad Saiful Bahri Keuchik Gampong Ateuk Pahlawan Azman.
"Kepada semua pihak saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, khususnya Bank Aceh Syariah yang terus konsisten membantu saya dan kaum duafa lainnya untuk mendapatkan rumah layak huni," kata Syakban sambil mengusap air matanya.
Seperti diketahui, sejak menjabat Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman terus menaruh perhatian lebih kepada masyarakat miskin, terutama kepedulian kepada kaum duafa yang belum memiliki rumah layak huni, lebih kurang 786 rumah yang sudah dibangun maupun direhab, dan ditargetkan terbangun 800 unit rumah sebelum masa jabatannya berakhir.
(akd/ega)
