Umat Islam di Aceh diajak untuk mengecek kembali arah kiblat saat matahari melintas tepat di atas Ka'bah. Peristiwa langka itu terjadi hari ini dan besok.
"Matahari melintas tepat di atas Ka'bah, hari Jumat dan Sabtu pukul 16.18 WIB," kata Kabid Urusan Agama Islam (Urais) Kanwil Kemenag Aceh Azhari, Jumat (27/5/2022).
Azhari mengatakan, peristiwa matahari di atas Ka'bah lazim dikenal dengan istilah Istiwa A'zham atau Rashdul Qiblah. Fenomena ini bisa dijadikan momentum mengatur arah kiblat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus, di mana saja, akan mengarah lurus ke Ka'bah," jelas Azhari.
Azhari membeberkan cara mengecek ulang arah kiblat. Salah satunya dengan menggunakan benda tegak lurus dan pada lokasi datar.
Berikut cara lengkapnya:
- Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan Lot/Bandul.
- Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata.
- Tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya. Cari lokasi yang rata dan tentunya terkena cahaya Matahari.
- Sediakan tongkat lurus ataupun benda tegak tidak berongga lainnya (seperti spidol papan tulis, botol plastik PET, botol minum/tumblr, dsb) atau jika tidak tersedia, dapat menggunakan benang berbandul.
- Siapkan jam yang sudah dikalibrasikan (dapat merujuk ke https://jam.bmkg.go.id atau https://Time.is)
- Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah dan pastikan tongkat benar-benar tegak lurus (90Β° dari permukaan tanah) atau gantungkan benang berbandul tadi.
- Tunggulah hingga waktu waktu Kulminasi Agung tiba, kemudian amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut. Tandai ujung bayangan, kemudian tariklah garis lurus dengan pusat bayangan (tongkat/bandul). Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.
"Kita mengajak masyarakat untuk memanfaatkan peristiwa ini untuk memverifikasi atau cek ulang posisi arah kiblat," ujar Azhari.
(agse/dpw)