Masjid Raya Tuatunu menjadi salah satu bangunan ikonik di Pangkalpinang. Bahkan masjid ini disebut-sebut sebagai masjid digital pertama di Bangka Belitung. Masjid Raya Tuatunu memiliki nuansa futuristik dengan teknologi modern yang dipadukan dengan bentuk tradisional khas daerah Tuatunu.
Dengan berbagai keunikan dan daya tariknya, masjid kebanggan warga Bumi Serumpun Sebalai ini menarik perhatian banyak pengunjung. Mereka datang tidak hanya untuk merasakan kedamaian beribadah di dalamnya, melainkan juga menyaksikan keindahan arsitektur masjid.
Ingin tahu lebih banyak seputar Masjid Raya Tuatunu? Berikut ini detikSumbagsel akan membahas sejarah, keunikan, dan lokasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Masjid Raya Tuatunu
Dikutip dari situs resmi Dunia Masjid, Masjid Raya Tuatunu dibangun melalui hasil pertukaran tanah milik warga dengan Pemerintah Daerah Pangkal Pinang. Masjid terbesar di Bangka Belitung ini dibangun menggunakan dana Pemkot dengan bantuan dari Pemprov serta sumbangan dari berbagai kalangan.
Pada saat diresmikan tanggal 20 Maret 2008, Taufiq Effendi yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara periode 2004-2009 ikut hadir dan meresmikan Masjid Tuatunu sebagai masjid digital pertama di Bangka Belitung.
Selain itu, berbagai komunitas religi juga ikut merayakan peresmian masjid dan membuat deklarasi. Salah satunya dari komunitas Cyber Mosque Generation Club yang menjadi awal penggunaan teknologi pada masjid ini.
Keunikan Masjid Raya Tuatunu
Masjid Raya Tuatunu terkenal sebagai masjid futuristik karena kecanggihan teknologi yang digunakan. Keunikannya itu menjadikan masjid ini salah satu tempat wisata religi di Bangka Belitung.
Kubah pada Masjid Tuatunu dibuat menjadi 2 tingkatan. Puncak kubah yang berbentuk seperti tudung saji dengan ornamen kuning merah dan dominan hijau menjadi ciri khas dari masjid kebanggaan warga Pangkal Pinang ini.
Selain itu, terdapat juga 4 menara di setiap sudut bangunan dan 1 menara utama dengan masing-masing memiliki kubah yang berukuran lebih kecil di atasnya. Warnanya sama dengan warna kubah utama masjid, namun ukurannya lebih kecil.
Selanjutnya, dinding Masjid Raya Tuatunu memiliki warna dominan krem dengan sedikit kombinasi hitam di setiap tiang-tiang teras masjid. Terdapat tulisan kaligrafi di atas daun pintu masuk masjid dengan sisi kanan dan kiri terdapat jendela mozaik yang panjang.
Keunikan lain pada Masjid Raya Tuatunu adalah teknologi yang dibuatnya. Masjid ini memiliki internet kabel dan nirkabel (hotspot) dan juga beberapa perangkat komputer serta laptop dan beberapa penunjang lain seperti bedug digital dan waktu salat digital.
Perangkat komputer yang ada di masjid ini digunakan untuk pendukung kegiatan-kegiatan yang dilakukan di masjid biasanya untuk acara-acara religi. Bedug digital menjadi ciri khas tersendiri karena tak banyak masjid lain yang memiliknya.
Rute Perjalanan ke Masjid Raya Tuatunu
Masjid Raya Tuatunu beralamat di Jalan Kampung Melayu, kelurahan Tuatunu, kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung. Untuk datang ke Masjid Raya Tuatunu ini, detikers dapat menempuh jarak kurang lebih 7 kilometer dari pusat Kota Pangkalpinang.
Dari pusat kota, detikers bisa mengikuti jalan ke arah Jl. Kampung Melayu, setelah lurus terus ke arah timur hingga melihat masjid Raya Tuatunu di sebelah kanan.
Itulah tadi pembahasan mengenai Masjid Raya Tuatunu beserta keunikan dan sejarahnya. Semoga menambah wawasan dan menjadi inspirasi ya detikers.
Artikel ini ditulis oleh Achmad Rizqi Setiawan, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(des/des)