16 Daftar Museum yang Ada di Sumatera Bagian Selatan

16 Daftar Museum yang Ada di Sumatera Bagian Selatan

Amir Yusuf - detikSumbagsel
Sabtu, 18 Mei 2024 09:00 WIB
Monpera Palembang
Monpera Palembang. (Foto: Istimewa/facebook@palembang)
Palembang -

Dalam rangka peringatan Hari Museum Internasional yang dilaksanakan pada tanggal 18 Mei setiap tahunnya. Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk ikut merayakan peringatan tersebut salah satunya dengan mengunjungi museum terdekat.

Dilansir Museum Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia (RI), dari hasil rekapitulasi data museum di Indonesia, terdapat 292 museum yang telah memiliki Nomor Pendaftaran Nasional, 239 Museum Terstandarisasi, dan 68.871 Koleksi Museum.

Selain itu, dari hasil peta persebaran museum wilayah Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) memiliki total 16 museum. Terdiri dari 6 museum di Sumatera Selatan, 3 museum di Jambi, 2 museum di Lampung, 4 museum di Bangka Belitung, dan 1 museum di Bengkulu.

Berikut detikSumbagsel berikan penjelasan 16 museum yang ada di Sumbagsel dilansir situs resmi Perpustakaan Kemendikbud Ristek.

16 Daftar Museum di Sumbagsel

Daftar Museum di Sumatera Selatan

1. Monumen Perjuangan Rakyat Sumatera Bagian Selatan

Monumen Perjuangan Rakyat Sumatera Bagian Selatan atau yang dikenal dengan Monpera merupakan museum khusus, berlokasi di Jalan Merdeka No.1, Kota Palembang. Pada masa awal kemerdekaan tempat ini merupakan pusat terjadinya berbagai peristiwa, termasuk sebagai basis pertempuran lima hari lima malam melawan kolonial Belanda.

Pembangunan museum tersebut dibiayai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Selatan yang dilaksanakan secara bertahap dari tahun anggaran 1980/1981 hingga 1987/1988. Peresmiannya dilaksanakan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat H. Alamsyah Ratu Prawiranegara pada tanggal 23 Februari 1980.

2. UPTD Museum Negeri Sumatera Selatan

Museum Negeri Sumatera Selatan atau yang dikenal juga dengan sebutan Museum Balaputra Dewa berlokasi di Jalan Srijaya I, No. 288 KM. 5,5, Kota Palembang. Museum ini diresmikan pertama kali pada tanggal 5 November 1984. Nama museum tersebut diambil dari nama salah seorang Raja Sriwijaya yang pernah berkuasa pada abad ke-9 Masehi.

Pengembangan bentuk fisik museum tersebut dilaksanakan pada tahun anggaran 1997/1998. Awalnya museum tersebut membawahi satu museum, seiring perkembangannya museum tersebut saat ini membawahi dua museum, yakni Museum Negeri Sumatera Selatan atau Museum Balaputradewa dan Museum Tekstil.

3. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang

Museum Sultan Mahmud Badaruddin II berlokasi di Jalan Sultan Mahmud Badaruddin II No. 2, Kota Palembang. Nama museum tersebut diambil dari nama salah satu pahlawan asal Palembang yang bertujuan untuk mengingat dan menghargai jasanya bagi Kota Palembang.

Museum Sultan Mahmud Badaruddin II termasuk ke dalam jenis museum umum, museum tipe A, dan dikelola oleh Dinas Kebudayaan Kota Palembang.

4. Museum Sriwijaya

Museum Sriwijaya atau yang dikenal dengan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya berlokasi di Jalan Syakhyakirti, Kota Palembang. Museum ini merupakan museum yang didirikan sebagai pusat informasi Kerajaan Sriwijaya. Museum tersebut menceritakan sisa-sisa Kerajaan Sriwijaya melalui peninggalannya, mulai dari arca, stupa, hingga kapal yang berukuran 8,2 meter.

Hal yang unik dari Museum Sriwijaya yakni adanya arca bernafaskan hindu, sementara Sriwijaya adalah kerajaan bernafas Budha, hal tersebut menunjukkan bahwa pada masa lalu kerajaan Sriwijaya memiliki toleransi tinggi.

5. Museum Dr. A. K. Gani

Museum Dr. A. K. Gani berlokasi di Jalan Mp. Mangkunegara No. 1, Kota Palembang. Nama museum tersebut diambil dari pemimpin dan pejuang pada masa kemerdekaan yang berasal dari Palembang, perjuangannya telah dirintis sejak usia 18 tahun. Pada tahun 1923 dia bergabung dengan organisasi Jong Sumatera Bond (Pemuda Sumatera).

Dr. A. K. Gani juga turut andil dalam mengikrarkan "Sumpah Pemuda" pada tahun 1928. Untuk mengenang jasa dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara maka keluarganya melalui Yayasan H.J.R.A Masturah A.K Gani mendirikan sebuah museum sebagai tempat untuk mengumpulkan, melestarikan, dan memamerkan benda-benda peninggalan terkait kehidupan A.K Gani.

6. Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya

Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya berlokasi di Jalan Garuda Hitam No. 1-2, Kota Lubuklinggau. Museum tersebut merupakan sebuah unit museum yang dikelola oleh UPTD, serta dikategorikan sebagai museum khusus yang berkaitan dengan masa perjuangan revolusi fisik mempertahankan kemerdekaan di Sumatera bagian Selatan tahun 1945-1949.

Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya memamerkan beberapa koleksi masterpiece, yakni Lokomotif Uap C3082 dan Mobil Jeep Willys 'Tarzan' peninggalan pahlawan nasional Dr. A. K. Gani, serta beberapa koleksi lainnya seperti Landmine, Meriam Kecepek, Keris, Pedang, Tombak, Arsip Foto, Dokumen-dokumen, dan lain-lain.

Daftar Museum di Bangka Belitung

7. UPT Museum Pemerintah Kabupaten Belitung

UPT Museum Pemerintah Kabupaten Belitung atau dikenal juga dengan Museum Tanjungpandan berlokasi di Jalan Melati No. 09, Kabupaten Belitung. Museum khusus tersebut didirikan berdasarkan Surat Perintah Menteri Pertambangan Republik Indonesia Tahun 1959.

Surat perintah tersebut ditujukkan kepada perusahaan-perusahaan penambangan timah Belitung, Bangka, dan Singkep yang mengharuskan didirikannya sebuah museum pada setiap perusahaan penambangan timah tersebut. Koleksi yang terdapat di dalam museum tersebut yakni Tulang Layar, Pedang VOC 1787, Uang Paku, Kendi dari situs Tambang Timah Kepenai, dll.

8. Museum Buding

Museum Buding atau yang dikenal dengan Museum Istiqomah Buding berlokasi di Jalan Raya Manggar KM 43, Kabupaten Belitung Timur. Museum khusus memamerkan koleksi peninggalan Kerajaan Buding.

Pada awalnya gedung Museum Buding merupakan masjid namun, seiring dengan perkembangan zaman, bangunan masjid mengalami kerusakan. Pada tahun 2002 didirikan kembali bangunan di atasnya dan difungsikan menjadi museum.

9. Museum Badau

Museum Badau berlokasi di Jalan Badau, Kabupaten Belitung. Museum tersebut memamerkan koleksi peninggalan Kerajaan Badau, sejak abad ke-15 di Belitung telah berdiri sebuah kerajaan yakni Kerajaan Badau dengan Datuk Dalung Moyang Gersik sebagai raja pertama.

Museum ini didirikan pada tahun 1989 oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung untuk menjaga dan melestarikan sejarah peninggalan Kerajaan Badau.

10. Museum Kata Andrea Hirata

Museum Kata Andrea Hirata berlokasi di Jalan Laskar Pelangi 10, Kabupaten Belitung Timur. Museum tersebut didirikan oleh Andrea Hirata, penulis tetralogy Laskar Pelangi. museum ini diresmikan pada November 2012 dan merupakan museum sastra pertama yang ada di Indonesia.

Museum Kata Andrea Hirata akan mengenalkan tentang sastra, perkembangan sastra di Indonesia, dan pentingnya dunia sastra di kehidupan. Selain itu, pengunjung tersebut bisa melihat perjalanan Laskar Pelangi sebagai novel yang akhirnya diangkat ke layar kaca. Tujuan dibangunnya museum tersebut untuk menginspirasi pemuda Indonesia agar berani bermimpi dan semangat berjuang untuk meraih mimpi seperti yang dikisahkan di novel Laskar Pelangi.

Daftar Museum di Jambi

11. Museum Perjuangan Rakyat Jambi

Museum Perjuangan Rakyat Jambi berlokasi di Jalan Sultan Agung No. 12, Kota Jambi. Pendirian museum tersebut atas prakarsa dari Dewan Harian Daerah Angkatan 45 (DHD-45) bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jambi sebagai wujud dari pentingnya bangunan sebagai monument dalam mengenang sejarah perjuangan rakyat Jambi semasa Pergerakan Nasional dan Kemerdekaan Indonesia.

Proses pembangunan museum ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia, Letnan Jenderal Achmad Tharir pada tanggal 6 Juni 1993. Lokasi museum dahulu merupakan lapangan luas bernama "Lapangan Banteng" serta sering digunakan untuk tempat upacara atau kumpulan massa oleh Himpunan Pemuda dan organisasi masyarakat lainnya guna kepentingan perjuangan dan pergerakan merebut serta mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Museum Perjuangan Rakyat Jambi secara simbolis diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, H. M. Soeharto tanggal 10 Juli 1997.

12. Museum Menara Gentala Arasy

Museum Menara Gentala Arasy berlokasi di Kelurahan Arab Melayu, Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi. Museum tersebut diresmikan pada tanggal 28 Maret 2015 oleh Wakil Presiden Republik Indonesia H. Muhammad Jusuf Kalla.

Museum Menara Gentala Arasy menyajikan perkembangan Islam di Jambi. Menara tersebut merupakan lambang bahwa Kota Jambi Seberang merupakan pusat pendidikan Islam. Nama Gentala Arasy berasal dari kata gentala yang singkatan dari genta dan tala yang artinya lonceng dan penyelaras serta arasy merupakan tempat tertinggi Allah SWT.

13. Museum Siginjei

Museum Siginjei dulu dikenal dengan Museum Negeri Provinsi Jambi berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo No. 01, Kota Jambi. Peletakan batu pertama dilakukan pada tanggal 18 Februari 1981 oleh Gubernur Kepala Daerah Tk.1 Provinsi Jambi, Maschun Sofwan, S.H. Diresmikan penggunaannya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Daud Hasan tanggal 6 Juni 1988.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 26 nama Museum Negeri Jambi diganti menjadi Museum Siginjei pada tanggal 30 Oktober 2012.

Daftar Museum di Lampung

14. UPTD Museum Negeri Provinsi Lampung

UPTD Museum Negeri Provinsi Lampung berlokasi di Jalan H. Zainal Arifin Pagar Alam No. 64, Kota Bandar Lampung. Museum umum ini mulai dirintis pembangunannya sejak tahun anggaran 1975.1976. Peresmian tersebut dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Aksara Internasional yang dipusatkan di Bandar Lampung tanggal 24 September 1988.

Peresmian UPTD Museum Negeri Provinsi Lampung dilaksanakan oleh Prof. Dr. Fuad Hasan dengan nama ruwa jurai. Ruwa memiliki arti dua dan jurai yang berarti keturunan, jadi ruwa jurai memiliki makna dua keturunan atau masyarakat Lampung terdiri dari dua keturunan yakni Saibatin dan Pepadun.

15. Museum Ketransmigrasian Lampung

Museum Ketransmigrasian Lampung berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Desa Bagelen, Kabupaten Pesawaran. Museum ini berdiri sejak tahun 2004, yang diawali dari ide Bapak Prof. Dr. Ir. Hi. Muhajir Utomo, M.Sc, yang pada saat itu menjadi Rektor Universitas Lampung sekaligus Ketua Umum Paguyuban Putra Putri Transmigrasi (Patri) yang merasa sebagai Putera Transmigrasi di Lampung.

Peletakan Batu Pertama Pembangunan Museum Ketransmigrasian dilakukan oleh Gubernur Lampung Drs. Syachroedin. ZP, SH tanggal 12 Desember 2004 di Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Lampung Selatan bertepatan dengan Hari Bhakti Transmigrasi yang ke 54 Tahun.

Daftar Museum di Bengkulu

16. UPTD Museum Negeri Bengkulu

UPTD Museum Negeri Bengkulu berlokasi di Jalan Pembangunan No. 8, Kota Bengkulu. Museum umum ini mulai dirintis sejak tahun 1978. Namun, peresmiannya baru dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 1980 sebagai museum yang berlokasi di belakang Benteng Malborough.

Pada tanggal 3 Januari 1983 lokasi UPTD Museum Negeri Bengkulu dipindahkan ke lokasi saat ini, yang kemudian status museum pun ditingkatkan menjadi museum negeri dengan klasifikasi museum umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0754/0/1987. Peresmian museum tersebut dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Drs. G.B.P.H Poeger pada tanggal 31 Maret 1988.

Demikian penjelasan mengenai 16 daftar Museum di Sumbagsel beserta sejarahnya. Selamat berkunjung ya detikers!

Artikel ini ditulis oleh Amir Yusuf, peserta program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(csb/csb)


Hide Ads