Jalan-jalan Sekaligus Belajar Sejarah di Museum Lampung

Jalan-jalan Sekaligus Belajar Sejarah di Museum Lampung

ilham fikriansyah - detikSumbagsel
Jumat, 22 Sep 2023 05:05 WIB
Museum Ruwa Jurai, Lampung
Foto: Ari Saputra
Bandar Lampung -

Ada banyak sekali tempat wisata yang bisa kamu kunjungi di Lampung, salah satunya yang terkenal adalah Taman Nasional Way Kambas. Namun, jika detikers ingin jalan-jalan di Kota Bandar Lampung sekaligus menambah wawasan sejarah, cobalah berkunjung ke Museum Lampung.

Di museum ini, kamu bisa melihat berbagai koleksi mulai dari historika hingga seni rupa. Harga tiket masuknya juga murah, sehingga cocok untuk travelers yang ingin jalan-jalan bersama keluarga dan mengajak si kecil.

Penasaran, apa saja daya tarik dari Museum Lampung? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daya Tarik Museum Lampung

Mengutip e-jurnal milik an-nur.ac.id, daya tarik utama Museum Lampung adalah replika rumah adat khas Lampung. Di area seluas 17.010 meter persegi itu, pemerintah telah membangun empat replika rumah adat yang terdiri dari rumah panggung (rumah tinggi) yang digunakan oleh masyarakat Pesisir Barat atau Krui.

Lalu, ada replika rumah balai (rumah besar) yang dipakai oleh masyarakat Pesisir Selatan atau Teluk Betung. Kemudian terdapat rumah limas (rumah berbentuk limas) yang digunakan masyarakat Way Kanan atau Blambangan Umpu, serta rumah kampuh (rumah berbentuk persegi panjang) yang digunakan warga Mesuji atau Tulang Bawang.

ADVERTISEMENT

Masuk ke dalam Museum Lampung, travelers bisa melihat beragam koleksi pakaian adat tradisional, seperti Kain Tapis Jung Sara yang merupakan kain khas masyarakat adat Lampung Pepadun. Selain itu, kamu juga bisa melihat Kain Tapis Inuh, yakni kain tradisional yang digunakan masyarakat adat Sai Batin.

Lalu, detikers juga disuguhkan oleh berbagai koleksi benda-benda bersejarah, seperti bejana yang berfungsi sebagai wadah untuk menyimpan air suci ketika acara keagamaan. Lalu ada juga Nekara yang merupakan sebuah gendung perunggu dan dianggap sebagai benda suci.

Di Museum Lampung juga terdapat taman yang luas dan asri. Taman tersebut juga dilengkapi beberapa bangku yang bisa dipakai oleh pengunjung untuk istirahat sejenak atau duduk santai sambil mengobrol.

Saat jalan-jalan di area taman, travelers akan melihat berbagai koleksi sejarah seperti meriam bumbung (meriam lela), bola besi, rambu laut, dan jangkar kapal. Tempat ini juga sering dijadikan spot foto oleh sejumlah pengunjung, namun tetap hati-hati dan jangan sampai merusak benda-benda bersejarah tersebut.

Museum Lampung juga memiliki perpustakaan umum yang menyediakan berbagai buku atau jurnal tentang sejarah dan budaya Lampung maupun Indonesia. Maka dari itu, tempat wisata ini sering dikunjungi banyak pelajar atau mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas atau sekadar membaca buku.

Koleksi Museum Lampung

Museum Lampung memiliki koleksi benda bersejarah yang cukup lengkap, mulai dari prasasti, patung, hingga seni rupa. Dilansir situs museumlampung.com, berikut jumlah koleksi di Museum Lampung yang terbagi menjadi 10 kategori.

1. Geologika: 69 unit
2. Biologika: 91 unit
3. Etnografika: 2.103 unit
4. Arkeologika: 316 unit
5. Historika: 62 unit
6. Numismatika dan Heraldika: 1.370 unit
7. Filologika: 47 unit
8. Keramologika: 692 unit
9. Seni Rupa: 8 unit
10. Teknologika: 24 unit

Jika dihitung secara menyeluruh, total terdapat 4.782 unit benda bersejarah yang tersimpan di Museum Lampung.

Sejarah Singkat Museum Lampung

Mengutip laman resminya, Museum Lampung dibangun pada tahun 1975 oleh Kepala Kantor Pembinaan Permuseuman Perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung. Museum ini diresmikan pada 24 September 1988 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Fuad Hassan.

Sedikit informasi, peresmian Museum Lampung bertepatan dengan peringatan Hari Aksara Internasional yang berlangsung di PKOR Way Halim. Adapun nama Museum Lampung diambil dari tulisan Sang Bumi Ruwa Jurai dalam logo resmi Provinsi Lampung yang diresmikan pada 1 April 1990.

Harga Tiket dan Jam Operasional Museum Lampung

Bagi travelers yang ingin berkunjung ke Museum Lampung, simak harga tiketnya di bawah ini:

- Anak-anak: Rp 1.000/orang
- Dewasa: Rp 5.000/orang
- Mahasiswa/pelajar: Rp 2.000/orang
- Bioskop Sanak Lampung: Rp 5.000/orang

Museum Lampung buka setiap hari, namun saat hari libur nasional museum tutup. Untuk jam operasionalnya terdapat sedikit perbedaan, simak jadwalnya berikut ini:

- Senin-Kamis: 08.00-14.00 WIB
- Jumat: 08.00-10.30 WIB
- Sabtu-Minggu: 08.00-14.00 WIB

Lokasi dan Akses Menuju Museum Lampung

Museum Lampung terletak di Jalan ZA Pagar Alam Nomor 65, Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Karena terletak di tengah kota, akses menuju museum ini dapat dijangkau dengan mudah dan cepat.

Dari pantauan Google Maps, Museum Lampung cukup dekat dari Terminal Rajabasa. Travelers cukup mengendarai mobil selama 5 menit atau berjalan kaki sekitar 10 menit untuk sampai di Museum Lampung.

Apabila detikers berangkat dari Lampung Walk, jaraknya sekitar 6,5 km atau 20 menit dengan berkendara. Sedikit informasi, Lampung Walk merupakan salah satu destinasi wisata favorit karena terdapat berbagai fasilitas seperti waterpark, lapangan futsal, hingga studio 3D.

Jika travelers tiba di Lampung menggunakan kereta api, jarak dari Stasiun Tanjung Karang menuju Museum Lampung sekitar 8 km. Sedangkan dari Bandara Radin Inten II, kamu harus menempuh perjalanan sejauh 17,5 km atau 30 menit dengan berkendara mobil.

Demikian pembahasan mengenai Museum Lampung, mulai dari daya tarik, koleksi benda bersejarah, hingga harga tiket masuknya. So, tertarik untuk berkunjung ke Museum Lampung?




(des/fds)


Hide Ads