Bengkulu Selatan kaya akan ragam kuliner yang siap menggoyang lidah wisatawan di Bumi Raflesia. Salah satunya adalah ikan mungkus atau sicyopterus stimpsoni yang hidup di air tawar dengan kondisi pasir dan bebatuan.
Ikan mungkus hidup dan berkembang biak di perairan yang deras dan jernih. Ciri ikan ini memiliki sejenis cupak di atas perutnya, cupak inilah yang mampu membuat ikan mungkus menempel kuat di atas batu meskipun air berarus deras.
Untuk makanan tidak sulit, ikan mungkus biasa memakan lumut yang menempel di batu. Tapi jangan salah, ikan ini menjadi makanan primadona bagi pencinta kuliner tradisional loh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ikan mungkus memiliki rasa yang unik dan manis di lidah. Apa lagi disajikan ke dalam bentuk gulai yang memiliki rasa yang gurih dengan tekstur daging yang kenyal.
Padagang ikan mungkus, Replita menyebut pengolahan ikan ini hingga menjadi sebuah hidangan nikmat butuh proses. Sebab saat ini masyarakat mengkonsumsinya dengan racikan bumbu tradisional.
"Agar nikmat saat dimakan, bumbu ini tak ditumis," kata Replita, Sabtu (0/6/223).
Untuk bumbu yang digunakan ada bawang merah, putih, lengkuas, daun sereh, kunyit, jahe, lada. Selanjutnya bahan dihaluskan, untuk bahan lain seperti santan berikut dengan kecombrang, dan tebu telur atau terong.
Bumbu, bumbu itu kemudian dimasukkan ke dalam wajan. Termasuk bumbu yang sudah dihaluskan dengan tambahan cabe merah dan cabe rawit untuk menambah rasa pedas.
"Pertama tuangkan santan dalam wajan lalu diikuti dengan masukkan bumbu yang sudah dihaluskan. Cabe merah yang sudah dihaluskan dan untuk menambah citarasa pedas tambahkan sedikit cabe rawit," kata Replita.
Semua bahan yang ada di wajan diaduk dengan menggunakan api sedang. Setelah mendidih bertahap masukkan bahan pendukung yakni kecombrang, tebu telur, petai atau terong.
Setelah setengah matang, masukkan ikan mungkus yang telah melalui proses pengasapan. Lalu ditambahkan garam dan bumbu penyedap sekitar 15 menit sebelum disajikan untuk disantap.
"Banyaknya peminat gulai ikan mungkus ini terkadang banyak dari penikmat kuliner tidak kebagian. Sebab ketersediaan bahan seperti ikan mungkus yang saat ini sudah mulai sulit untuk didapatkan," ucap Replita.
Seporsi ikan mungkus di kawasan wisata kuliner Air Manna, Bengkulu Selatan biasa menghidangkan gulai berisi 6-8 ekor/porsi. Untuk satu porsinya, dibanderol dengan harga Rp 35 ribu plus nasi yang dibungkus daun pisang.
Seorang penikmat ikan mungkus, Wati mengaku menyukai ikan mungkus karena rasanya yang manis. Ikan mungkus juga berasal dari sungai yang memiliki air yang bersih dan rasanya berbeda dengan ikan air tawar lainnya.
"Enak sekali, kalau setiap lewat kawasan air manna selalu mampir dan membeli lauk ikan mungkus, rasanya manis ditambah dimakan dengan nasi ibat yang wangi," ungkap wati.
Nah bagi pencinta kuliner yang penasaran silahkan datang di kabupaten Bengkulu Selatan di kawasan air manna, selain ikan mungkus berbagai kuliner tradisional juga disediakan di kawasan ini.
(ras/ras)