Jahe atau nama latinnya Zingiber officinale sudah familiar di tengah masyarakat Indonesia. Jenis rimpang dengan aroma khas dan rasa pedas ini terbukti bermanfaat untuk tubuh serta menjadi andalan di dapur.
Sejak zaman dahulu, manfaat jahe untuk Kesehatan sudah dikenal Masyarakat luas. Di balik khasiat tersebut, jahe menyimpan kekuatan yang jauh lebih besar dari sekadar penghangat tubuh.
Dunia medis modern melalui berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa manfaat jahe bukanlah isapan jempol belaka. Dilansir National Institutes of Health (NIH) Amerika Serikat dan berbagai jurnal penelitian, menunjukkan bahwa jahe adalah 'superfood' yang layak untuk dikonsumsi secara rutin.
7 Manfaat Jahe untuk Kesehatan Tubuh
Inilah fakta menarik dari 7 manfaat jahe bagi kesehatan tubuh yang terbukti oleh sains. Simak daftar lengkapnya di bawah ini.
1. Meredakan Mual dan Gangguan Pencernaan
Salah satu manfaat jahe yang paling terkenal adalah kemampuannya meredakan mual. Sejumlah penelitian klinis membuktikan jahe sangat efektif untuk mengatasi mual akibat mabuk perjalanan, mual di pagi hari pada ibu hamil, hingga mual setelah operasi atau kemoterapi.
Jahe bekerja dengan cara mempercepat pengosongan lambung, sehingga mengurangi sensasi tidak nyaman pada perut. Dikutip dari Journal of the Medical Association of Thailand pada 2014, konsumsi 1 gram jahe setiap hari selama beberapa hari terbukti dapat menurunkan intensitas mual hingga 38%.
Selain itu, Kementerian Kesehatan RI juga menyebutkan bahwa jahe termasuk tanaman obat yang aman digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan ringan bila dikonsumsi dalam dosis wajar.
2. Agen Antiperadangan yang Kuat
Peradangan kronis merupakan akar dari banyak penyakit degeneratif. Gingerol dalam jahe menunjukkan efek anti-inflamasi yang poten, yang dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan.
Menurut studi, ekstrak jahe terbukti efektif mengurangi gejala nyeri pada penderita osteoarthritis atau radang sendi lutut, bahkan efeknya sebanding dengan obat anti-inflamasi konvensional.
Berdasarkan publikasi National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH), senyawa aktif dalam jahe menghambat produksi sitokin dan prostaglandin penyebab peradangan.
Hal ini menjelaskan mengapa jahe sering digunakan sebagai terapi pendukung untuk penyakit seperti arthritis, tanpa efek samping berat seperti obat sintetis.
3. Mengurangi Nyeri Saat Menstruasi
Bagi wanita, nyeri haid bisa sangat mengganggu aktivitas. Sebuah tinjauan sistematis dari beberapa penelitian menemukan bahwa mengonsumsi bubuk jahe pada awal periode menstruasi dapat mengurangi rasa nyeri secara signifikan.
Efeknya diyakini setara dengan obat pereda nyeri seperti ibuprofen, menjadikannya alternatif alami yang menjanjikan. Dikutip dari jurnal Phytotherapy Research pada 2015, uji klinis terhadap 150 mahasiswi menunjukkan bahwa pemberian 250 mg jahe empat kali sehari selama tiga hari pertama menstruasi memberikan efek analgesik yang signifikan.
Kementerian Kesehatan RI juga mencatat bahwa jahe bisa digunakan dalam terapi herbal untuk membantu melancarkan peredaran darah dan meredakan kram otot rahim.
4. Menurunkan Kadar Gula Darah dan Risiko Penyakit Jantung
Kabar baik bagi penderita diabetes tipe 2. Penelitian yang relatif baru pada tahun 2015 menunjukkan bahwa konsumsi 2 gram bubuk jahe per hari dapat menurunkan kadar gula darah puasa hingga 12%.
Selain itu, jahe juga terbukti secara drastis menurunkan kadar Apolipoprotein B/Apolipoprotein A-I, yang merupakan penanda utama risiko penyakit jantung. Jahe juga membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.
Menurut penelitian yang dimuat dalam Iranian Journal of Pharmaceutical Research, jahe memiliki kemampuan meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga membantu menstabilkan kadar glukosa darah.
Berdasarkan data Badan POM RI, jahe juga dikategorikan sebagai tanaman obat dengan potensi menurunkan lipid darah, mendukung pencegahan penyakit kardiometabolik.
5. Melawan Radikal Bebas dengan Antioksidan Tinggi
Stres oksidatif akibat radikal bebas berlebih dapat mempercepat proses penuaan dan memicu berbagai penyakit. Jahe kaya akan antioksidan yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari kerusakan ini.
Senyawa bioaktif dalam jahe membantu menetralisir radikal bebas, menjaga sel-sel tubuh tetap sehat dan berfungsi optimal. Dikutip dari Journal of Agricultural and Food Chemistry, jahe mengandung lebih dari 40 senyawa antioksidan, termasuk zingerone dan shogaol.
Senyawa ini terbukti menurunkan peroksidasi lipid dan meningkatkan aktivitas enzim antioksidan dalam tubuh, menjadikan jahe salah satu bahan alami dengan potensi protektif tinggi terhadap stres oksidatif.
6. Membantu Mencegah Kanker
Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut pada manusia, beberapa studi laboratorium menunjukkan potensi jahe dalam melawan kanker. Senyawa 6-gingerol, yang melimpah dalam jahe mentah, terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker pada beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar dan pankreas.
Berdasarkan laporan Cancer Prevention Research, konsumsi ekstrak jahe selama 28 hari terbukti menurunkan biomarker peradangan di usus besar yang berpotensi memicu kanker.
Selain itu, penelitian dari Universitas Michigan menunjukkan bahwa 6-gingerol mampu menginduksi kematian sel (apoptosis) pada sel kanker ovarium tanpa merusak jaringan sehat.
7. Meningkatkan Fungsi Otak
Stres oksidatif dan peradangan kronis dapat mempercepat penuaan otak dan menjadi faktor risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer. Beberapa studi pada hewan menunjukkan bahwa antioksidan dan senyawa bioaktif dalam jahe dapat menghambat respons peradangan yang terjadi di otak.
Ada juga bukti bahwa jahe dapat secara langsung meningkatkan fungsi otak, seperti memori dan waktu reaksi. Penelitian dari Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine Journal (2012), pada wanita paruh baya menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat meningkatkan daya ingat kerja dan waktu reaksi secara signifikan setelah dikonsumsi selama dua bulan.
Hasil serupa juga dilaporkan oleh NIH, yang menegaskan peran jahe dalam melindungi neuron dari kerusakan oksidatif.
Itulah 7 manfaat jahe untuk kesehatan atau pengobatan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.
Artikel ini dibuat oleh Annisaa Syafriani, mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama
Simak Video "Bikin Laper: Sensasi Unik Bebek Goreng Isi Bumbu Jahe"
(mep/mep)