Dokter Tewas Kecelakaan Diteriaki Curi Mobil, Siswi SMP Dibunuh di Kuburan Cina

Kaleidoskop 2024

Dokter Tewas Kecelakaan Diteriaki Curi Mobil, Siswi SMP Dibunuh di Kuburan Cina

Tim detikSumbagsel - detikSumbagsel
Selasa, 31 Des 2024 13:40 WIB
Kondisi mobil dokter di Jambi setelah mengalami kecelakaan tunggal usai dikejar dan dituduh maling
Kondisi mobil dokter di Jambi setelah mengalami kecelakaan tunggal usai dikejar dan dituduh maling (Foto: Dimas Sanjaya)
Palembang -

Sejumlah peristiwa kriminal terjadi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) sepanjang 2024. Ada beberapa kasus yang menonjol yakni tewasnya dokter wanita di Muaro, Jambi, usai diteriaki warga mencuri mobil.

Selain itu, ada juga kasus pembunuhan yang dialami siswi SMP di Kota Palembang, Sumatera Selatan. Korban bukan hanya dibunuh, tetapi juga sempat diperkosa oleh pelaku yang masih di bawah umur.

Dua kasus itu merupakan salah satu yang menonjol terjadi di wilayah Sumbagsel. Berikut kaleidoskop 2024 yang detikSumbagsel rangkum:

1. Dokter Wanita Tewas Kecelakaan Diteriaki Maling Mobil

Dokter wanita di Muara Jambi, Jambi, bernama Dwi Fatihmahyen (29), tewas kecelakaan usai diteriaki maling mobil oleh warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa itu terjadi di Jalan Lintas Jambi-Riau, Sekernan, Muaro Jambi, Jumat (29/3/2024) sekitar pukul 23.53 WIB. Video korban dikejar polisi sempat beredar di media sosial.

Kapolres Muaro Jambi AKBP Wahyu Bram mengatakan saat itu korban mengendarai mobil Daihatsu Ayla dengan kecepatan tinggi. Kemudian, ada salah seorang warga yang memberikan informasi ke grup kompleks perumahan. Singkatnya, warga pun curiga dan mencoba menghadangnya.

ADVERTISEMENT

Bram mengatakan saat coba dihadang warga, mobil dokter Dwi melesat cepat. Tanpa pikir panjang, lima warga dengan tiga motor mengejar dokter tersebut hingga keluar jalan raya.

"Di suatu tempat permukiman yang tenang, ada mobil ngebut kalau ngebut pasti kecepatan tinggi, ya. Satu sisi kok ngebut, kemudian (curiga) jangan-jangan ngapain di sini, karena kejadiannya cepat informasi berkembang sehingga (warga) memutuskan mengejar," jelasnya.

Menurut Bram, kecurigaan itu membuat warga menuduh dokter tersebut mencuri mobil. Sehingga, warga berprasangka pengendara mobil itu merupakan pencuri hingga warga mengejarnya ke jalan raya.

Kemudian sampai di jalan raya, ada petugas kepolisian yang sedang melakukan patroli kamtibmas.

Polisi langsung mengambil tindakan. Polisi mengejar korban karena mengendarai mobil dalam kecepatan tinggi, ditambah ada tiga motor yang mengejarnya dengan meneriaki maling.

"Saat itu polisi sedang penyekatan di dekat situ. Yang bersangkutan ini dari arah SPN itu ngebut menuju arah Kota Jambi melewati anggota yang sedang tugas sampai ada tiga motor yang mengejar. Satu sisi karena ngebut, tidak mungkin polisi membiarkan saja," kata Bram, Sabtu (30/3/2024).

Di Jalan Lintas Jambi-Riau, korban mengalami kecelakaan setelah menghindari pengendara lainnya. Korban menabrak tiang listrik dan ruko.

"Penyebab kecelakaan itu dia menghindari orang sehingga kecelakaan tunggal. Karena kecepatan tinggi, fatalitasnya tinggi. Kalau dilihat lepas kendali," ujarnya.

Setelah kejadian itu, polisi memeriksa lima warga yang mengejar dokter tersebut. Hasilnya, warga hanya salam paham dan tidak ada kepentingan lain seperti modus pencurian dari dokter Dwi.

"Iya (salah paham). Tidak ada kepentingan lain. Kita maklumi itu naluri manusia untuk bertahan dari ancaman," terangnya.

Bram juga menegaskan dan mengakui bahwa korban bukanlah pencuri mobil. Mobil itu memang milik korban. Saat dikejar korban petugas tidak mengetahui bahwa siapa yang ada di dalam mobil itu.

"Untuk menjaga nama almarhum, saya tegaskan lagi bahwa mobil itu memang milik korban," ungkapnya.

2. Siswi SMP Diperkosa-Dibunuh di Kuburuan Cina

Siswi SMP berinisial A (13), ditemukan tewas di Kuburan Cina, Kecamatan Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (1/9/2024) sekitar pukul 13.30 WIB. Korban ternyata menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan.

Setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan, petugas berhasil menangkap empat pelaku yang membunuh korban yakni berinisial IS (16), MZ (13), AS (12), dan NS (12). Mereka masih berstatus pelajar SMP dan SMA.

"Dari hasil penyelidikan yang kami lakukan atas pembunuhan remaja putri berinisial AA yang mayatnya ditemukan di kuburan cina Palembang, Polda Sumsel dan Polrestabes Palembang berhasil mengungkap pelakunya ada empat orang, sudah kita amankan, dan kita tetapkan tersangka," kata Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono, kepada wartawan, Rabu (4/9/2024).

Harryo mengatakan pembunuhan ini berawal dari korban AA diajak bertemu kekasihnya, IS. Pelaku IS mengajak AA menonton pertunjukan kuda kepang di Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning.

"Modusnya dengan mengajak korban jalan. Korban kemudian diajak ke lokasi (TPU) dekat krematorium," ungkap Kombes Harryo, Rabu (4/9/2024).

Awalnya, korban AA dibekap hidung dan mulutnya hingga lemas. Harryo menjelaskan siswi tersebut awalnya dicabuli di lokasi pertama yang masih di area kuburan cina tersebut.

"Setelah korban lemas, para pelaku kemudian mencabuli korban secara bergilir. Diawali oleh IS, MZ, NZ, dan AS," katanya.

Setelah mencabuli korban, para pelaku berpindah ke TKP selanjutnya. Kedua lokasi tersebut berjarak kurang lebih 30 menit. Di sanalah lokasi korban ditemukan tak bernyawa.


3. Tembakan Resepsi Adat Berujung Kena Warga hingga Tewas

Acara resepsi pernikahan yang dilakukan secara adat Begawi Lampung memakan korban. Seorang warga tewas tertembak peluru yang dilepaskan oleh anggota DPRD Lampung Tengah Muhammad Saleh Mukadam.

Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (6/7/2024) pukul 10.00 WIB di Kampung Mataram, Kecamatan Seputih Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.

Dalam acara itu, polisi menyebut Mukadam melepaskan 7 tembakan dari dua senjata api miliknya yakni jenis laras panjang dan laras pendek jenis revolver.

Hal ini dibuktikan dengan foto dirinya menembakkan salah satu senjata jenis laras panjang. Salah satu peluru yang diarahkan ke udara akhirnya mengenai warga yang kala itu tengah duduk di dekat parit.

Usai dilakukan pemeriksaan, polisi akhirnya menetapkan Mukadam sebagai tersangka. Atas perbuatannya, dia dikenakan Pasal 359 ayat 1 KUHPidana dan Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman penjara 20 tahun.

"Tadi malam, kami telah melakukan gelar perkara atas kasus penembakan ini. MSM resmi ditetapkan sebagai tersangka," kata Kapolres Lampung Tengah AKBP Andik Purnomo Sigit, Minggu (7/7/2024).

4. Adik Kakak Inses di Bengkulu

Kasus selanjut yang menonjol di tahun 2024 yakni adanya kakak dan adik yakni KG (21) dan RP (16) yang melakukan inses.

Dari pemeriksaan, terungkap bahwa korban sudah pernah hamil hingga 3 kali karena aksi bejat kakak kandungnya tersebut.

Aksi pelaku yang merupakan warga Kecamatan Bermani Ulu itu terbongkar saat korban memeriksakan kesehatannya di Puskesmas.

Korban pun mengaku bahwa pelakunya adalah kakak kandungnya sendiri.

"Pelaku adalah kakak kandung korban, dan telah hamil sebanyak 3 kali. Untuk kehamilan pertama dan ketiga keguguran, namun kehamilan kedua sudah melahirkan anak laki-laki pada 2022," kata Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, Senin (25/3/2024).

Dari hasil pemeriksaan, pelaku sudah melakukan aksi bejarnya sejak 2021 lalu. Saat itu korban masih berusia 14 tahun.

Dalam melancarkan aksinya pelaku kerap mengancam korban. Aksi bejat pelaku dilakukan setiap ada kesempatan berduaan dengan korban, baik di rumah maupun di pondok kebun.

"Pelaku ini saat berhubungan dengan korban kerap mengancam korban. Saat mereka lagi berdua di rumah atau di pondok kebun, pelaku langsung menyetubuhi korban," jelas Sinar.

5. Sewa Pembunuh Bayaran untuk Bunuh Teman

Wanita di Belitung, bernama Leny (36) mengalami luka-luka setelah ditusuk Hendy Purwo (27). Ternyata, Hendy orang yang dibayar Resta Sagita (29) untuk menghabisi Leny.

Penusukan itu terjadi di Jalan Madura, Kelurahan Parit, Kecamatan Tanjungpandan, Belitung, pada 26 April lalu. Warga sempat geger karena korban ditemukan tergeletak di pinggir jalan dengan luka tusuk.

"Korban ditusuk (sekali) menggunakan sebilah pisau di bagian pinggang sebelah kiri. Pelaku langsung kabur," kata Kasat Reskrim Polres Belitung AKP Deki Marizaldi dilansir detikSumbagsel, Jumat (31/5/2024).

Hendy ditangkap di Desa Juru Seberang, Tanjungpadan, pada 22 Mei lalu. Selain hendy, petugas juga menangamankan wanita paruh baya, bernama Hapsawati yang berperan sebagai perantara.

Ketika diinterogasi, Hendy mengaku penusukan tersebut atas permintaan Resta, yang tak lain adalah rekan sekantor korban. Upahnya sebesar Rp 50 juta.

"Motif pelaku (Resta) diduga iri terhadap korban yang selalu mendapatkan perhatian dari bos di tempat kerja (mereka). Pelaku merasa tersisih atau tersaingi," jelasnya.




(csb/csb)


Hide Ads