Seorang pedagang di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Nita Aprianti (39) melapor ke polisi mengaku menjadi korban penganiayaan. Ia dianiaya karena membela anak yang dituduh copet.
Nita menjelaskan peristiwa itu terjadi di Plaza BKB, Jalan Sultan Mahmud Badaruddin, Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang, pada Minggu (8/12/2024) sekitar pukul 12.30 WIB. Menurutnya, terlapor berinisial SS adalah sesama pedagang di BKB.
"Saya sedang berjualan dengan anak saya, tiba-tiba dia (terlapor) fitnah anak saya jadi pencopet. Akhirnya kami bertengkar dan muka saya luka-luka karena dia cakar," ungkapnya, Minggu (8/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nita mengatakan dirinya adalah penjual mainan di BKB. Siang tadi, anaknya bercerita dituduh SS sebagai pencopet.
"Anak saya cerita kalau dia diteriaki SS, dibilang pencopet. 'Ini nah, wong copet' (Ini nah, pencopet) sambil menunjuk ke anak saya," imbuhnya.
Mendengar tuduhan tersebut, Nita tak terima dan mendatangi SS. Cekcok antara keduanya pun tak terelakkan.
"Saya datangi dia karena tidak terima anak saya dituduh copet. Kami akhirnya cekcok dan dia cakar wajah saya," katanya.
Keributan tersebut berakhir usai dilerai warga sekitar. Akibat cakaran SS, korban yang merupakan warga Kecamatan Seberang Ulu (SU) I itu mengalami sejumlah luka di bagian wajahnya.
"Luka semua wajah saya dicakar dia. Lalu saya langsung berobat ke rumah sakit dan lapor polisi," katanya.
Panit III SPKT Polrestabes Palembang Ipda Ratosa membenarkan adanya kasus penganiayaan yang dilaporkan Nita. Pihaknya juga telah menerima barang bukti berupa hasil visum dari RS AK Gani Palembang.
"Benar, aduan penganiayaan saudara NA telah kami terima beserta barang buktinya. Setelah ini akan kami teruskan ke Satreskrim Polrestabes Palembang untuk ditindaklanjuti," tutupnya.
(sun/dai)