Kronologi Dugaan Penyekapan Ibu dan Anak di Bangka 'Versi' Perusahaan

Bangka Belitung

Kronologi Dugaan Penyekapan Ibu dan Anak di Bangka 'Versi' Perusahaan

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Minggu, 08 Des 2024 18:30 WIB
Legal Internal Perusahaan PT PMM Tian Handoko
Foto: Legal Internal PT PMM, Tian Handoko (Deni Wahyono)
Bangka -

PT Payung Mitra Jayamandiri (PMM) membantah jika karyawannya melakukan aksi penyekapan Nadia (22) dan anaknya, Noval (1,5) di Kabupaten Bangka. Bahkan perusahaan membeberkan kronologi versi mereka.

Bagian Legal Internal PT PMM, Tian Handoko mengungkap kronologi Nadia (22) dan anaknya, Noval (1,5), berada di kantor admin atau loket pembayaran sawit yang kosong. Kata Tian, berawal saat suami Nadia, Firmansyah kepergok mencuri BBM jenis solar milik perusahaan.

"Suami Nadia itu ketahuan melakukan pencurian solar dan dia melarikan diri dari pabrik," kata Tian Handoko, Minggu (8/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tian menceritakan kronologi Firman melarikan diri dari pabrik sawit yang terletak di Desa Maras Senang, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka itu. Berawal saat Firman dipanggil ke kantor untuk dimintai keterangan terkait dugaan pencurian solar yang dilakukan dirinya.

"Dia mengakui bahwa telah mengambil solar. Kemudian, dia diminta mengundurkan diri secara baik-baik. Dan diminta bertanda tangan surat pernyataan bahwa melakukan (pencurian) dan dia tidak menuntut haknya sebagai pekerja dikemudiankan hari," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Selain Firman, ada dua rekannya ikut terlibat dalam pencurian solar dan mereka bersedia mengundurkan diri tanpa menuntut haknya. Namun, suami Nadia menolak menandatangani surat pernyataan itu.

Firman kemudian pamit, dengan dalih, kata tian, akan membeli makan terlebih dahulu. Namun, setelah ditunggu faktanya dia kabur. Atas dasar itu kemudian pihak perusahan mencarinya.

"Firmansyah ini hanya tanda tangan surat pengunduran diri. Ketika ditunggu, tanda tangan surat pernyataan (tidak akan menuntut haknya sebagai pekerja) di kabur. Jadi itu yang kita kejar sebenarnya," jelasnya kembali.

"Untuk dua orang lainnya sudah clear, tidak ada masalah. Dari kita ini sudah beritikad baik, diselesaikan secara baik-baik. Tapi dia malah melarikan diri," timpalnya.

Lalu perwakilan pabrik kemudian mencari Firman ke mess. Namun, kondisi mes tersebut telah kosong. Istrinya ditemukan di tempat saudaranya.

"Kemudian dicarilah. Pada saat itu ketemulah dengan istrinya, di tempat saudaranya di Desa Beruas. Karena melihat kondisi pada saat itu ramai, dari perwakilan pabrik. Takut situasinya itu tidak memihak ke kita atau membahayakan kita, pihak pabrik meminta tolong ke anggota Polsek Bakam, menemani," sebutnya.

Ia kembali menegaskan, saat itu Nadia yang meminta pembahasan permasalahan terkait suamianya dibicarakan di pabrik.

"Ternyata, dari pihak Nadia sendiri itu yang meminta untuk dibawa ke kantor PMM, untuk menyelesaikan masalah itu (pencurian)," lanjutnya.

Usai dimintai keterangan, Nadia kemudian diizinkan pulang. Namun, bukan pulang ke Mes pabrik dia malah menuju kantor kosong bekas admin atau loket pembayaran sawit.

"Selesai dimintai keterangan, ada yang melihat Nadia berjalan kaki menuju tempat itu (kantor admin). Dari keterangan Manager dan staf HO kita, memang dia sendiri yang meminta tinggal disitu untuk menunggu keesokan harinya dan berharap suaminya datang untuk menjemput," kata dia.

Tian menjelaskan, Nadia sempat diminta tidak tinggal disana. Bahkan, anaknya yang masih balita sudah dijemput temannya yang di mes untuk di mandikan. Karena nangis, anaknya kemudian diantar lagi ke kantor tersebut.

"Iya sempat diminta pindah, tapi yang bersangkutan tetap di situ," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Video seorang Ibu dan balita disekap di sebuah gudang perusahaan viral di media sosial. Polisi turun tangan dan membebaskan ibu dan anak tersebut.

Dilihat detikSumbagsel, ada tiga potongan video pendek yang beredar. Dalam video itu seorang ibu mengaku dikurung di sebuah gudang bersama anaknya. Sambil menangis, ibu muda tersebut menceritakan kejadian yang dialami dirinya dan anak balitanya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads