Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Lubuklinggau bernama Windi Priati (46) mengalami luka-luka hingga masuk rumah sakit. Dia diduga dianiaya oleh oknum anggota DPRD Lubuklinggau berinisial HL. Saat ini oknum DPRD tersebut sudah dilaporkan ke polisi.
Kejadian tersebut terjadi di rumah korban di Kelurahan Air Temam, Kecamatan Lubuk Linggau Selatan I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan pada Senin (25/11) sekitar pukul 19.45 WIB.
Dari informasi yang dihimpun detikSumbagsel, bermula saat terlapor beserta rombongannya datang kerumah korban dan tiba-tiba langsung mem-videokan kediaman korban tanpa alasan yang jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat kejadian tersebut, korban juga hendak merekam video terlapor. Namun, handphone korban langsung diambil dan dibanting oleh terlapor. Kemudian terlapor dan teman-temannya memukuli korban dan suaminya. Korban sampai harus dibawa ke rumah sakit.
"Sakit semua, sakitnya pada bagian dada, tangan, punggung sebelah kanan. Kaki saya lemas karena masih takut. Pokoknya saya ditarik-tarik, kena tinju juga di pipi sebelah kanan," kata Windi saat dirawat di Rumah Sakit Ar Bunda Lubuklinggau, Selasa (26/11/2024).
Kuasa hukum korban yakni Elvis Prisli mengatakan kejadian dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum DPRD tersebut sudah dilaporkan di Polres Lubuklinggau dengan nomor laporan: STTLP/B/333/XI/2024/SPKT/Polres Lubuklinggau/Polda Sumatera Selatan.
"Mewakili korban, kami berharap aparat dapat segera mengambil tindakan terhadap pelaku," kata Elvis/
Dia menambahkan saat ini pihaknya masih mendalami apakah motif dugaan penganiayaan tersebut masih berkaitan dengan Pilkada Lubuklinggau yang tengah berlangsung.
"Masih kita selidiki. Tapi yang jelas kita fokuskan terlebih dahulu terhadap tindakan kekerasan yang menimpa korban yang bahkan sampai hari ini masih dirawat di rumah sakit akibat perlakuan oknum tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau AKP Hendrawan membenarkan adanya laporan mengenai dugaan penganiayaan tersebut.
"Semua laporan yang masuk kita tindak lanjuti, termasuk yang kemarin (kasus dugaan penganiayaan), sekarang dalam proses penyelidikan," ujarnya.
(des/des)