.webp)
Polisi sudah mengamankan 10 orang dalam kasus penganiayaan Agustino, pria di Lampung yang tewas saat menonton organ tunggal resepsi pernikahan. Dari 10 orang itu, 5 pemuda di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Peristiwa penganiayaan itu terjadi di Kelurahan Hadimulyo Timur, Kecamatan Metro Pusat, Kota Metro, Provinsi Lampung pada Sabtu (9/11/2024) pukul 00.15 WIB. Adapun identitas para tersangka yakni Allan Wijayanto, Muhammad Alfin Saputra, Lucky Abdullah, Dolfi Damara serta Rangga (DPO).
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Umi Fadillah Astutik mengatakan para pelaku ditangkap di waktu yang berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peristiwa penganiayaan yang menyebabkan korban Agustino meninggal dunia di Metro telah ditangani Satreskrim Polres Metro. Ada 10 orang yang diamankan yang di mana berdasarkan penyelidikan dan keterangan masing-masing orang ini, telah ditetapkan 5 orang sebagai tersangka," katanya kepada detikSumbagsel, Minggu (10/11/2024).
Umi menambahkan, kelima tersangka melakukan pemukulan langsung kepada Agustino, sehingga menyebabkan korban meninggal dunia.
"Hasil pemeriksaan, kelimanya mengakui melakukan pemukulan secara langsung ke korban menggunakan tangan kosong. Jadi ada yang memukul wajah, kepala serta beberapa bagian tubuh lainnya," ungkap dia.
Saat ini, kata Umi, 4 dari 5 tersangka telah dilakukan penahanan di Mapolres Metro. Pihaknya juga masih melakukan pengejaran terhadap satu tersangka lainnya yang masih bersembunyi.
"(Tersangka) Sudah ditahan. Ada 4 yang ditahan. Satreskrim Polres Metro masih melakukan pengejaran terhadap Rangga yang masih bersembunyi," tandasnya.
Sebelumnya, seorang warga di Kota Metro, Provinsi Lampung tewas dianiaya oleh sekelompok orang saat tengah menonton organ tunggal. Ada 10 pemuda yang diduga pelaku penganiayaan tersebut, ditangkap polisi.
Dalam video yang diterima detikSumbagsel, terlihat korban awalnya hanya menyaksikan keributan yang terjadi saat kegiatan organ tunggal di sebuah resepsi pernikahan berlangsung. Kemudian dalam video lainnya, korban dianiaya oleh sekelompok pemuda.
(dai/dai)
