Miris! Usai Dikeroyok, Mahasiswa UMY Malah Dipaksa Bikin Video Pengakuan

Regional

Miris! Usai Dikeroyok, Mahasiswa UMY Malah Dipaksa Bikin Video Pengakuan

Dwi Agus - detikSumbagsel
Senin, 30 Sep 2024 14:30 WIB
Poster
Foto: Ilustrasi penganiayaan (Edi Wahyono)
Bantul -

Seorang mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berinisial AAR (22) dikeroyok lima orang. Peristiwa tersebut terjadi di depan salah satu gedung kampus.

Dilansir detikJogja, AAR dianiaya oleh lima orang yang merupakan oknum organisasi eksternal. Kasi Humas AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana menuturkan penganiayaan itu terjadi di Jalan Brawijaya, Gemblakan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Kamis (26/9/2024), pukul 18.00 WIB.

Akibatnya, pemuda asal Batu Lappa, Pinrang, Sulawesi Selatan, itu mengalami luka di sejumlah tubuh seperti di pelipis kiri, hidung, dan bagian dada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadiannya pada hari Kamis tanggal 26 September 2024 sekira pukul 18.00 WIB. Korban telah dikeroyok oleh oknum organisasi eksternal yang berjumlah lebih dari lima orang di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta," jelasnya, Minggu (29/9/2024).

Atas tindakan penganiayaan oleh lima pelaku itu, korban pun kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polres Bantul.

ADVERTISEMENT

"Yang dilaporkan penganiayaan karena pelapor mengalami luka memar dada, nyeri hidung dan sakit di pelipis kiri. Laporan sudah kami terima dan saat ini masih dalam proses penyelidikan," ujarnya.

Jeffry menjelaskan, pengeroyokan itu dilakukan karena korban dituduh melakukan suatu tindakan oleh kelompok pelaku. Bahkan, korban dipaksa mengklarifikasi dan mengakuinya.

Kemudian, pengakuan yang dilakukan secara terpaksa oleh korban itu juga direkam oleh para pelaku. Kemudian video rekaman itu disebarkan ke media sosial, pada Jumat (27/9/2024).

"Pengakuan ini direkam oleh kelompok pelaku dan akhirnya pada hari Jumat tanggal 27 September 2024, rekaman video klarifikasi tersebut disebar ke media sosial Instagram dan WhatsApp," katanya.

Namun, Jeffry tak menjelaskan secara detail terkait video pengakuan yang dipaksakan para pelaku. Jeffry mengatakan masih mendalami terkait hal tersebut.




(dai/dai)


Hide Ads