Kronologi Kades di Banyuasin Bacok Preman Kampung gegara Tanda Tangan

Sumatera Selatan

Kronologi Kades di Banyuasin Bacok Preman Kampung gegara Tanda Tangan

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Rabu, 17 Jul 2024 18:20 WIB
Preman kampung jadi korban pembacokan oknum kades di Banyuasin.
Polisi mengecek korban pembacokan kades di Banyuasin. Foto: Dok. Polres Banyuasin
Banyuasin -

Polisi telah menahan Kades Air Soloh Batu Banyuasin, Ibrahim (57), karena membacok Hamza membabi buta. Pembacokan terhadap preman kampung tersebut berawal dari masalah tanda tangan.

Kasi Humas Polres Banyuasin AKP Sutedjo mengatakan peristiwa berdarah itu terjadi pada di dekat rumah Ibrahim di Jalan Poros Desa Air Solok Batu, Kecamatan Air Salek pada Jumat (28/6) sekitar pukul 13.30. Awalnya Hamza bersama rekannya yang bernama Sugeng mendatangi rumah Ibrahim.

Di sana korban meminta pelaku yang merupakan Kades setempat untuk menandatangani surat pelimpahan penguasaan parit dari mertua korban kepada korban. Namun, pelaku tidak langsung memenuhi permintaan korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu, pelaku menjelaskan kepada korban bahwa pelaku tidak dapat menandatangani surat tersebut karena surat tersebut dikhawatirkan disalahgunakan oleh korban untuk kepentingan pribadinya. Sedangkan antara korban dengan mertuanya hubungannya sedang tidak baik-baik dan mertuanya sendiri saat ini masih dalam keadaan sehat sehat saja," bebernya.

Karena ditolak pelaku, korban lalu naik pitam dan berkata kasar membentak pelaku. Korban pun menantang pelaku keluar dari rumahnya untuk berkelahi.

ADVERTISEMENT

"Korban berkata 'kalau tidak mau tanda tangan berarti kau terlibat' ke pelaku. Setelah itu korban dan Sugeng keluar dari dalam rumah pelaku. Korban kembali berteriak dengan ucapan 'Keluar kau Kades, keluar kau Kades'. Korban terus berteriak seolah-olah menantang pelaku untuk berkelahi di depan rumah pelaku," ungkap Sutedjo.

Emosi mendengar perkataan korban yang terus-menerus, Ibrahim mengambil sebilah parang panjang di dapur. Tanpa basa basi pelaku keluar rumah dan membacok korban pada tangan kirinya. Hamza dan Sugeng langsung melarikan diri.

"Korban berlari ke arah kanan jalan sedangkan Sugeng berlari ke arah kiri jalan, sehingga mereka terpisah. Kemudian pelaku kembali mengejar korban lalu pelaku kembali membacok korban secara berkali-kali yang pelaku tidak ingat lagi bagian mana saja yang mengenai tubuh korban ketika itu. Setelah itu korban terjun ke parit sambil. Tidak lama kemudian ada beberapa warga yang datang lalu membantu korban dan setelah itu pelaku tidak mengetahui lagi peristiwa apa yang terjadi," katanya.

Akibat kejadian itu, korban pun menderita luka robek menganga di bagian kaki dan tangannya. Polisi yang mendapat informasi itu pun langsung bergerak cepat dan mengamankan pelaku berikut barang bukti parang yang digunakan membacok korban.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads