Anak putus sekolah di Kota Pangkalpinang, GP (15) ditangkap polisi karena menyimpan sabu. Polisi menyita barang bukti 16,41 gram sabu.
"GP kita amankan karena terlibat peredaran narkotika jenis sabu. Perannya sebagai kurir sekaligus pengguna sabu," ujar Kasat Resnarkoba Polresta Pangkalpinang AKP Raden Hasir saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (11/7/2024).
Dari anak berhadapan dengan hukum (ABH) ini, polisi menyita sabu siap edar yang dikemas dalam 61 paket kecil. Sabu itu disimpan di rumahnya di Kelurahan Air Itam, Kecamatan Bukit Intan, Pangkalpinang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Ditangkap) kemarin, Rabu (10/7) pukul 22.30 WIB di Gang Hidayatus Salikin. Sabu 16,41 gram kita temukan di lantai ruang tamu 20 bungkus. 41 bungkus lainnya ditemukan di pekarangan rumah," imbuh Raden.
Kepada polisi, pelaku mengaku nekat menjadi kurir sabu karena kecanduan. Ia juga tergiur upah Rp 1 juta yang ditawarkan bandar. Narkotika tersebut diperoleh dari seorang bandar bernama Abang (DPO).
"Dapat barang (sabu) dari seorang bandar di wilayah Kota Pangkalpinang (Abang). Barang tersebut diduga dari luar Babel, namun jaringan terputus," ungkapnya.
GP jadi kurir sejak Juli 2024. Tugasnya adalah mengantar barang sesuai perintah bandar Abang. Ia ditangkap berdasarkan informasi ada peredaran narkotika di seputaran Air Itam.
Polisi melakukan penyelidikan dan pengintaian. Kurirnya ternyata GP, anak yang putus sekolah kelas 2 SMP. Polisi bergerak kemudian menggerebek rumah GP.
"Tersangka ABH merupakan anak putus sekolah. Ia mengakui sabu ini miliknya. Barang haram diedarkan di wilayah Air Itam. Selanjutnya yang bersangkutan kita bawa ke Mapolresta Pangkalpinang," tambah Raden.
Selain sabu, polisi turut menyita timbangan digital, plastik untuk mengemas sabu hingga HP pelaku. Polisi masih memburu Abang, pemasok sabu ke tersangka.
Pengaruh peredaran narkotika benar-benar sudah sangat memprihatinkan. Sebab mulai menyasar ke anak di bawah umur.
Selama 2024, dua anak di bawah umur ditangkap di Kota Pangkalpinang, termasuk GP. Sedangkan tersangka dewasa mencapai 40 orang. Semuanya berperan sebagai pengedar.
(sun/des)