Seorang predator seks inisial NOP (24) jadi tersangka pencabulan anak bawah umur. Korbannya ada 9 orang dan masih dilakukan pemeriksaan polisi. Polisi mengungkap siasat pelaku mencabuli para korban, salah satunya menakut-nakuti dengan hal mistis.
Diketahui tersangka NOP sering mengajari para korban bermain sepak bola (tarkam) di Desa Mapur, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka. Dia diringkus pada Selasa (25/6) pukul 23.00 WIB setelah sempat kabur dari kepungan warga.
Aksi bejatnya terbongkar usai satu dari 9 korban mengadu ke keluarganya. Bersama warga, keluarga mendatangi rumah pelaku untuk menghakiminya. Namun, pelaku melarikan diri.
Selain menjadi pelatih sepak bola tarkam atau kampung korban, NOP memaksa korban untuk berhubungan seksual. Jika korban menolak, pelaku mengancam akan menculik hingga membakar. Modus lainnya, pelaku menakut-nakuti korban dengan hal mistis.
"Anak kecil ini (korban) ditakut-takuti hal-hal mistis. Untuk menghilangkan itu korban harus melakukan ritual yakni mengarah ke seksual (dicabuli pelaku)," tegas Kasat Reskrim Polres Bangka AKP Ogan Arif Teguh Imani kepada detikSumbagsel, Jumat (28/6/2024).
Niat jahatnya muncul pelaku setelah memergoki korban kencing sembarangan saat bermain sepak bola. Sebagian anak menolak. Namun karena diancam, akhirnya korban menuruti kemauan bejatnya.
"Ketika (korban) menolak itu diancam sama pelaku akan diculik (dibakar-dibunuh). Korban yang notabene anak didik pelaku takut dan akhirnya menuruti kemauan tersangka," pungkasnya.
Pelaku terus melakukan aksi bejatnya secara berulang kali dan bergiliran sejak 2023 hingga kasus ini terbongkar pada Selasa (25/6/2024). Waktunya pun berbeda-beda antara korban satu ke yang lain.
"Korbannya ada 9 orang dan waktunya berbeda beda, secara umum rentang waktu (pencabulan) berbeda-beda. Sudah sering, jadi pelaku ini sekali seminggu pasti cabuli anak-anak ini," tambahnya.
(des/des)