ABG di Ogan Ilir Trauma Dicabuli Pacar, Aib Disebar Ortu Pelaku

Sumatera Selatan

ABG di Ogan Ilir Trauma Dicabuli Pacar, Aib Disebar Ortu Pelaku

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Rabu, 06 Mar 2024 15:30 WIB
Ilustrasi pemerkosaan
Foto: Edi Wahyono/detikcom
Ogan Ilir -

Remaja di Ogan Ilir berinisial SA (15) mengalami trauma berat usai dicabuli pacarnya, AE. Pelaku sempat mengajaknya menikah, namun korban yang trauma langsung menolak. SA akhirnya berani bersuara lantaran tak terima dipermalukan orang tua pelaku yang menyebarkan aibnya.

Peristiwa pilu ini diungkap oleh ayah korban, GA (48). Menurut GA, anaknya baru berani bercerita karena merasa dipermalukan orang tua AE. Dia menyayangkan sikap orang tua AE yang tega mengumbar-umbar pencabulan terhadap SA ke warga desa tempat tinggalnya.

"Anak saya tertekan sekali karena kicauan orang tua AE. Akhirnya anak saya baru berani melapor waktu Januari lalu," kata GA, Rabu (6/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum akhirnya semua warga desa tahu, GA mengaku keluarga sudah sempat melakukan mediasi terkait permasalahan anak mereka. Dalam pertemuan itu, orang tua AE menawarkan agar putra mereka menikahi SA. Namun tawaran tersebut ditolak SA.

Alasan SA menolak adalah, selain karena dirinya masih duduk di bangku SMP, dia juga takut AE akan berperilaku kasar terhadapnya jika mereka sudah jadi suami istri.

ADVERTISEMENT

"Anak kami masih di bawah umur dan anak kami tidak mau dinikahi pelaku karena perilakunya kasar," kata GA.

Tak hanya SA, keluarganya juga merasa sudah dipermalukan. GA pun mendampingi putrinya melapor ke Polres Ogan Ilir. Mereka berharap kasus pencabulan ini dapat diproses dan pelaku dapat dihukum.

"Kami hanya ingin menempuh jalur hukum karena perbuatan pelaku sudah merugikan putri kami secara fisik dan mental. Keluarga kami juga malu karena hampir semua warga desa sudah tahu," katanya.

Sementara itu, SA mengaku pencabulan itu dialaminya pada November 2023 lalu. SA yang sedang sendirian di rumah tiba-tiba dijemput AE dan diajak ke kebun. Kebetulan kedua orang tua SA sedang bekerja di Sekayu, Musi Banyuasin (Muba).

"Waktu itu dia (AE) jemput saya di rumah pakai motor. Katanya saya mau diajak ke kebun dia, kalau dari rumah sekitar 2 kilometer lah," kata SA.

Setiba di sebuah pondok kebun tersebut, AE langsung memaksa SA melayani nafsunya. Setelah peristiwa tersebut, SA mengaku sangat takut dan trauma. Karena orang tuanya sedang bekerja di luar kota, SA berusaha menyimpan kejadian itu sendiri dan tidak melapor. Namun akhirnya aib tersebut disebar oleh orang tua AE.

Sementara itu, kepolisian menegaskan siap menerima laporan dari korban pencabulan tersebut. Hingga kini informasinya korban dalam proses konseling di Unit PPA Polres Ogan Ilir.

"Masih tahap konseling oleh PPA Satreskrim," kata Kasi Humas Polres Ogan Ilir AKP Herman Ansori.




(des/des)


Hide Ads