Tawuran antara dua kelompok di Palembang merenggut nyawa pemuda bernama Muhammad Putra Alam (19). Tubuhnya ditemukan tergeletak di depan perumahan elit di Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati pada Jumat (9/2) dini hari.
Kondisinya mengenaskan. Bahkan dari hasil visum, didapati luka menganga di pinggang belakang sebelah kiri. Dari luka itu nampak paru-paru korban.
Berawal dari Tawuran Antarkelompok
Informasi dihimpun detikSumbagsel, korban diduga kuat meninggal dunia akibat tawuran. Tepatnya antara kelompok Kito Ngawur dan kelompok IG Enjoy Galo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tawuran terjadi malam itu sekitar pukul 02.30 WIB. Kelompok Kito Ngawur mendatangi TKP yakni di depan sebuah perumahan elit. Korban yang diduga bagian dari kelompok lawan langsung diserang oleh kelompok Kito Ngawur.
Akibat serangan itu, korban mengalami luka parah hingga bersimbah darah. Pihak keluarga yang mendengar kabar itu langsung mendatangi TKP dan mendapati Putra sudah tidak bernyawa.
"Saat kami mendatangi TKP korban sudah terkapar dalam keadaan meninggal dunia," kata Solahudin, kakek korban.
Solahudin menambahkan, sebelumnya Putra dijemput temannya sebelum pukul 02.00 WIB. Saat itu Putra sebenarnya masih tidur.
Satu Pembacok Ditangkap!
Pihak keluarga pun melaporkan kejadian itu ke SPKT Polrestabes Palembang. Setelah melakukan penyelidikan, petugas berhasil mengidentifikasi pelaku. Dari keterangan saksi, ada tiga pelaku yang membacok Putra.
Kemudian salah satu dari tiga pelaku berhasil ditangkap hari itu juga. Sementara dua lainnya masih ditelusuri identitasnya dan dicari keberadaannya.
"Satu pelaku yang diduga ikut melakukan pembacokan terhadap korban berhasil diamankan. Saat ini masih kita dalami untuk mengungkap identitas kedua pelaku lainnya," kata Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Jumat (9/2/2024).
Hasil Visum Menunjukkan Adanya Perlawanan
Selain menangkap pelaku, pihak kepolisian juga mengungkap hasil visum terhadap jenazah Putra. Ditemukan ada dua luka pada tubuhnya. Yang pertama di pinggang bagian belakang kiri yang cukup fatal. Kemudian yang kedua di bagian jari tangan kiri.
"Dari hasil pemeriksaan tadi kami temui luka bacok di pinggang bagian belakang sebelah kiri sampai ke bagian dada. Kemudian dijumpai ada perlawanan dari korban, karena ada luka tangkisnya di tangan pada jari sebelah kiri juga," jelas dokter ahli forensik Polda Sumsel, dr. Indra.
Luka di pinggang belakang korban cukup fatal. Kedalamannya 15-20 centimeter. Luka itu bahkan membuat paru-paru korban sedikit terlihat.
"Panjang dan dalam banget sampai nampak paru-parunya. Kemungkinan luka itulah yang membuat korban meninggal dunia. Iya, kalau dikira bisa 15 sampai 20 cm (kedalaman luka)," lanjutnya.
Namun tidak ditemukan luka selain dua luka tersebut. Usai dilakukan visum, jenazah langsung dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan.
(des/des)