.webp)
Kejati Bengkulu menangkap seorang pengacara berinisial ULB terkait perintangan penyidikan dugaan korupsi dana BOK di Dinkes Kaur tahun 2022. Total sudah ada lima tersangka yang telah ditahan di kasus yang sama.
ULB yang kini berstatus tersangka ditangkap tim Intel Kejagung dan Kejati Bengkulu di salah satu wilayah di Jakarta. Penangkapan ULB merupakan pengembangan dari tersangka sebelumnya yakni RF.
Atas perbuatannya merintangi penyidikan dugaan korupsi dana BOK Dinkes Kabupaten Kaur, tersangka ULB dikenakan Pasal 21 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasi Penyidikan Pidsus Kejaksaan Tinggi Bengkulu, Danang Prasetyo mengatakan, akan ada calon tersangka lainnya yang diduga terlibat kasus perintangan. Pihaknya sudah mengantongi nama-nama yang diduga ikut terlibat.
"Tersangka ULB merupakan oknum pengacara di Jakarta, yang turut serta bersama tersangka RF dan 3 tersangka lainnya merintangi penyidikan dugaan korupsi dana BOK," kata Danang, Rabu (6/9/2023).
Saat menuju ruang pemeriksaan Pidsus Kejati Bengkulu, ULB membantah telah merintangi penyidikan dugaan korupsi dana BOK Dinkes Kabupaten Kaur tahun 2022.
"Saya ini pengacara dan wartawan juga jadi tidak mungkin melakukan perbuatan melawan hukum dan hal itu akan dibuktikannya dalam persidangan," ujar ULB.
Untuk diketahui, ULB bersama empat tersangka lainnya diduga menerima uang sebesar Rp 920 juta dari 4 tersangka korupsi dana BOK Kaur, yakni Darmawansyah selaku Kepala Dinas Kesehatan Kaur, Gusdiarjo selaku Sekretaris Dinkes Kaur, Rike selaku Kepala Puskesmas Kaur Utara, dan Puji selaku Kepala Puskesmas Kaur Tengah.
(mud/mud)
