.webp)
Polisi telah menangkap pelaku tawuran yang tewaskan pelajar SMA bermana Fiki Prasetyo (15) di jalanan dengan bersimbah darah. Pengakuan salah satu pelaku, ada admin yang mengarahkan aksi tawuran antarkelompok.
Salah satu pelaku, Andre (19), mengaku membacok korban Fiki sebelum terjatuh dan tewas.
"Iya pak, korban saya bacok dulu sebelum terjatuh, dibacok pakai celurit," kata Andre di Polrestabes Palembang, Jumat (2/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre juga mengaku, ia membacok korban saat kelompoknya dan kelompok korban terlibat tawuran.
"(Sebelum Fiki tewas) kami itu tawuran dulu pak," katanya.
Dalam pengakuannya, Andre menyebut ada orang yang mengatur dan menginstruksikan tawuran antarkelompok pemuda dan remaja tersebut. Ia menyebut mendapat instruksi tawuran dari 'admin' yang mengompori dan menjanjikan makan dan minum jika mau melakukan tawuran tersebut.
"Kami itu dapat arahan dari adminnya pak, tidak dikasih duit, cuma dijanjikan dikasih makan, kopi dan rokok," ujarnya.
Akibatnya, Andre dan keenam rekannya ditangkap di waktu dan lokasi berbeda oleh Tim Gabungan Unit 4 Jatanras Polda Sumsel dan Satreskrim Polrestabes Palembang.
Selain komplotan Andre polisi juga menangkap, lima rekan korban yang juga terlibat dalam aksi tawuran tersebut.
Sebelumnya, Polda Sumsel mengusut kasus tewasnya pelajar SMA, warga Kelurahan Selayur, Kalidoni, Fiki Prasetyo (15), yang mayatnya terkapar di jalanan, Palembang, Sumatera Selatan.
"Iya, anggota sudah turun mengusut kasus itu," kata Kasubdit Jatanras Polda Sumsel Kompol Agus Prihadinika dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (1/5/2023).
Fiki ditemukan tewas oleh warga Jalan KH Azhari, Kelurahan 14 Ulu, Seberang Ulu II, Palembang, dalam kondisi tewas tergeletak di jalan. Dia ditemukan dalam kondisi mengenaskan bersimbah darah dengan luka bacok, pada Kamis (1/6/2023) dinihari sekitar pukul 02.30 WIB. Pada mayat Fiki yang mengenakan celana panjang training hitam dan jaket merah hoodie itu terdapat luka bacok di punggung bagian kanan.
(nkm/nkm)
