Tampang Majikan yang Aniaya-Telanjangi ART di Lampung

Tampang Majikan yang Aniaya-Telanjangi ART di Lampung

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Selasa, 30 Mei 2023 11:57 WIB
Pelaku penganiayaan ART di Bandar Lampung ditahan. (Foto: Istimewa)
Pelaku penganiayaan ART di Bandar Lampung ditahan. (Foto: Istimewa)
Bandar Lampung -

Polresta Bandar Lampung telah menangkap SU (60) dan anaknya SA (35), sebagai tersangka penganiayaan asisten rumah tangga (ART) berinisial DL (23) dan DDR (15). Ini tampang kedua tersangka.

Keduanya merupakan warga Perumahan Nusantara Permai, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung.

Hal itu diungkap Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra, Sabtu (27/5/2023). Dennis mengatakan, usai menerima laporan dari kedua korban, pelaku langsung melakukan penyelidikan, setelah didapati alat bukti yang cukup, keduanya lalu ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.

"Sebelumnya kami melakukan penyelidikan setelah mendapatkan laporan dari para korban. Dari hasil penyelidikan, kami lakukan gelar perkara dan menaikan status kasusnya ke tahap penyidikan hingga akhirnya kedua ditetapkan menjadi tersangka berdasarkan dua alat bukti yang cukup," kata Dennis.

Dennis mengaku masih mendalami motif pelaku menerima ART lalu menganiaya hingga melecehkan korban dengan ditelanjangi dan direkam dalam video.

Kasus ini terungkap setelah dua ART di rumah tersangka kabur dari rumah. Mereka lalu membuat laporan ke Polresta Bandar Lampung dan mengaku mengalami penganiayaan, pelecehan hingga ancaman pembunuhan selama bekerja di rumah kedua tersangka.

DL mengaku pernah dianiaya saat tak mengenakan satu helai pakaian pun karena ada kotoran yang belum ia bersihkan.

"Pernah itu saya lagi mandi, terus tiba-tiba pintu dibuka saya diseret. Itu masih penuh sabun badan, saya dijambak karena ada kotoran yang belum bersih saat saya sapu," imbuhnya.

Selain DL dan DDR, ada 3 orang ART lagi di rumah tersebut. Ketiganya tak berani kabur karena diancam video telanjang mereka yang direkam majikan bakal disebar.

"Kami itu berlima yang jadi pembantu di sana, semuanya ya dianiaya. Ini temen saya (DDR) juga mengalami penganiayaan serupa, ini tangannya masih penuh luka sayatan dicakar-cakar," katanya.

"Jadi temen saya yang tiga orang itu, masih bekerja di sana. Mereka itu takut video telanjangnya disebar, mereka pernah dipaksa telanjang terus divideoin," kata DL.




(nkm/nkm)


Hide Ads