Daftar 38 Pakaian Adat Seluruh Provinsi di Indonesia

Daftar 38 Pakaian Adat Seluruh Provinsi di Indonesia

Wulandari - detikSumbagsel
Jumat, 18 Okt 2024 10:40 WIB
Warga menggelar upacara HUT RI pakai pakaian adat dan bahasa Lampung
Foto: Pakaian adat (Tommy Saputra)
Palembang -

Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal akan keberagaman budayanya. Salah satu kebudayaan yang dimiliki Indonesia adalah pakaian adat. Di setiap 38 provinsi, terdapat pakaian adat yang menjadi ciri khas masing-masing daerah.

Ciri khas ini menjadi pembeda antara provinsi yang satu dengan yang lainnya. Meskipun ada beberapa daerah yang memiliki kesamaan ciri khas baju adatnya, namun tetap sesuatu yang membedakannya.

Untuk mengetahui lebih dalam terkait pakaian adat dari seluruh provinsi Indonesia, simak informasi yang detikSumbagsel rangkum berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daftar 38 Pakaian Adat dari Seluruh Provinsi di Indonesia

Dikutip dari buku Ensiklopedia Seni dan Budaya: Pakaian Adat Nusantara, berikut daftar 38 pakaian adat dari seluruh provinsi di Indonesia.

1. Aceh (Ulee Balang)

Pakaian adat Aceh disebut Ulee Balang. Pakaian ini biasanya digunakan oleh para raja dan keluarganya. Hal ini persis seperti makna kata Ulee Balang yang berarti golongan bangsawan.

ADVERTISEMENT

2. Sumatera Utara (Ulos)

Pakaian ini merupakan kain tenun khas Batak yang kerap digunakan dalam berbagai upacara adat. Kain ini melambangkan kasih sayang dan keberkahan.

3. Sumatera Barat (Pakaian Adat Batu Sangkar)

Pakaian pria berupa celana panjang dan kain songket tenun yang dilingkarkan di tengah badannya. Sedangkan pakaian wanita berupa baju kurung, penutup kepala dan kain songket.

4. Riau (Teluk Belanga dan Kebaya Laboh)

Pakaian pria berupa baju teluk belangan dengan celana panjang yang disuji. Sedangkan pakaian wanita berupa baju kurung dengan kain songket sebagai bawahan dan kain selempang yang telah disuji.

5. Kepulauan Riau (Teluk Belanga dan Kebaya Laboh)

Pakaian adat Kepulauan Riau sama seperti pakaian adat Riau. Pakaian pria berupa baju teluk belangan dengan celana panjang yang disuji. Sedangkan pakaian wanita berupa baju kurung dengan kain songket sebagai bawahan dan kain selempang yang telah disuji.

6. Bengkulu (Rejang Lebong)

Pakaian adat ini kerap dikenakan dalam upacara adat di Bengkulu. Pakaian ini menampilkan motif-motif etnis Rejang yang khas.

7. Jambi (Kurung Tanggung)

Pakaian pria berupa baju dan celana panjang bersuji dan memiliki model kurung khas dengan warna merah berhias ornamen-ornamen berwarna emas. Sedangkan pakaian wanita berupa baju kurung dan songket.

8. Lampung (Tulang Bawang)

Pakaian pria berupa kemeja lengan panjang dan penutup dada dengan celana panjang dan kain songket yang dililitkan di pinggang. Dilengkapi juga dengan mahkota emas sebagai hiasan kepala.

Sedangkan pakaian wanita berupa kain songket dan baju khas berlengan pendek. Dilengkapi juga dengan aksesoris lainnya.

9. Sumatera Selatan (Aesan Gede)

Pakaian ini dikenakan oleh pengantin dalam pernikahan adat Palembang. Pakaian ini sangat megah dengan hiasan aksesoris emas yang menunjukkan status sosial tinggi.

10. Bangka Belitung (Paksian)

Pakaian ini sering dipakai dalam acara pernikahan. Pakaian ini memiliki corak dan warna yang mencerminkan keindahan dan keagungan budaya Bangka Belitung.

11. Banten (Baju Pangsi)

Pakaian ini biasa dikenakan dalam kegiatan sehari-hari maupun acara adat oleh kaum pria.

12. DKI Jakarta (Sadariah dan Kebaya Encim)

Sadariah merupakan pakaian adat untuk laki-laki. Pakaian ini berupa Baju Koko Betawi berwarna polos dan celana kolor panjang dengan corak batik.

Sedangkan Kebaya Encim merupakan pakaian adat untuk perempuan berupa baju kurung berwarna terang dan mencolok dengan kain batik bermotif geometris sebagai bawahannya. Pakaian ini juga dilengkapi aksesoris seperti selendang dan kerudung sebagai penutup kepala.

13. Jawa Barat (Kebaya Sunda dan Bedahan)

Pria memakai Pakaian Adat Bedahan, sedangkan wanita memakai Kebaya Sunda. Pakaian adat ini mencerminkan kesopanan dan kelembutan budaya Sunda.

14. Jawa Tengah (Kebaya Jawa)

Kebaya ini merupakan pakaian tradisional Jawa Tengah yang elegan dan anggun. Biasanya pakaian ini kenakan oleh wanita dalam berbagai acara resmi.

15. D.I Yogyakarta (Paes Ageng)

Saat ini, pakaian ini tidak hanya dipakai oleh kalangan Keraton saja, tetapi juga dipakai oleh para pengantin di Yogyakarta. Busana ini menggunakan mahkota berwarna hitam kotak-kotak, memakai jas tutup dan hiasan dada berbentuk bulan sabit bertingkat.

16. Jawa Timur (Pesa'an)

Pakaian ini merupakan pakaian adat Madura yang mencolok dengan kombinasi warna merah dan hitam yang mencerminkan semangat dan keberanian.

17. Kalimantan Barat (King Baba dan King Tompang)

Pakaian ini biasa dikenakan dalam upacara adat suku Dayak. Pakaian ini terbuat dari kulit kayu yang dihiasi manik-manik.

18. Kalimantan Timur (Pakaian Adat Kustin)

Pakaian ini merupakan busana tradisional yang dikenakan oleh suku Kutai dalam upacara adat. Pakaian ini dihiasi dengan ornamen khas yang menggambarkan keagungan budaya Kutai.

19. Kalimantan Selatan (Babaju Kun Galung Pacinan)

Babaju Kun Galung Pacinan adalah pakaian adat Kalimantan Selatan yang mencerminkan perpaduan budaya Banjar dan Tionghoa.

20. Kalimantan Tengah (Sangkarut)

Pakaian ini merupakan pakaian tradisional suku Dayak Ngaju yang biasa dipakai dalam upacara adat. Pakaian ini dihiasi dengan motif-motif yang melambangkan kekuatan alam.

21. Kalimantan Utara (Ta'a dan Sapei Sapaq)

Pakaian ini merupakan pakaian adat yang dikenakan oleh pria dan wanita suku Dayak Kenyah. Pakaian ini mencerminkan keindahan dan keanggunan budaya Dayak.

22. Gorontalo (Biliu dan Mukuta)

Biliu dan Mukata merupakan sepasang pakaian adat Gorontalo yang umumnya hanya dikenakan saat upacara pernikahan. Biliu dikenakan oleh pengantin wanita dan Mukata dikenakan oleh pengantin pria.

23. Sulawesi Barat (Pattuqduq Towaine)

Pakaian ini merupakan pakaian adat Mandar yang dikenakan oleh wanita dalam upacara adat. Pakaian ini berhias dengan tenunan khas dan ornamen emas.

24. Sulawesi Tengah (Baju Nggembe)

Pakaian ini merupakan pakaian adat suku Kaili yang dipakai oleh wanita dalam acara-acara adat. Pakaian ini memiliki desain longgar dengan motif yang indah.

25. Sulawesi Utara (Laku Tepu)

Pakaian ini merupakan pakaian adat suku Minahasa yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti serat daun pisang.

26. Sulawesi Tenggara (Kinawo dan Babu Nggawi)

Pakaian ini merupakan pakaian adat tradisional suku Tolaki yang terbuat dari kulit kayu, sementara Babu Nggawi merupakan pakaian wanita yang mencerminkan kesederhanaan dan keanggunan.

27. Sulawesi Selatan (Baju Bodo dan Baju Pokko)

Baju Bodo adalah pakaian adat Bugis yang dikenakan oleh wanita, sedangkan Baju Pokko dikenakan oleh pria. Keduanya memiliki warna-warna cerah yang mencerminkan semangat dan kebanggaan suku Bugis.

28. Bali (Payas Agung)

Payas Agung merupakan baju adat lengkap dan mewah yang biasa dipakai oleh Pengantin Bali. Pada saat pernikahan, pakaian Payas Agung yang digunakan berwarna cerah dan menawan yang menandakan kebahagiaan, dan kegembiraan bagi kedua calon mempelai.

29. Nusa Tenggara Timur (Pakaian Suku Sabu)

Pakaian Suku Sabu adalah busana tradisional yang dikenakan dalam upacara adat di Nusa Tenggara Timur. Pakaian ini terbuat dari kain tenun ikat yang khas dengan motif-motif etnis.

30. Nusa Tenggara Barat (Pakaian Adat Lambung)

Pakaian Adat Lambung adalah busana tradisional suku Sasak di Lombok. Pakaian ini dikenakan dalam upacara adat dan memiliki motif yang kaya akan makna.

31. Maluku (Baju Cele)

Pakaian ini merupakan pakaian adat Maluku yang kerap dikenakan dalam upacara adat. Pakaian ini memiliki motif garis-garis geometris yang melambangkan keindahan dan kekuatan.

32. Maluku Utara (Manteren Lamo)

Manteren Lamo adalah pakaian adat yang dikenakan oleh raja dan bangsawan di Maluku Utara. Pakaian ini menunjukkan status sosial tinggi dan kebesaran kerajaan.

33. Papua (Koteka atau Holim)

Pakaian ini merupakan pakaian adat suku Dani yang terbuat dari kulit labu. Pakaian ini dikenakan oleh pria sebagai simbol kejantanan

34. Papua Barat (Pakaian Adat Ewer)

Pakaian ini merupakan pakaian adat tradisional suku Asmat yang dikenakan dalam upacara adat. Pakaian ini terbuat dari bahan alami.

35. Papua Pegunungan (Koteka atau Holim)

Sama seperti Papua, pakaian adat Papua Pegunungan juga Koteka atau Holim. Pakaian ini biasa dikenakan oleh suku-suku di wilayah Papua Pegunungan.

36. Papua Selatan (Punmi)

Pummi adalah pakaian adat yang dikenakan oleh suku-suku di Papua Selatan. Pakaian ini sering digunakan dalam upacara adat dan terbuat dari bahan alami seperti daun dan serat pohon. Pummi mencerminkan hubungan erat antara masyarakat Papua Selatan dengan alam sekitarnya.

37. Papua Tengah (Koteka atau Holim)

Di Papua Tengah, Koteka atau Holim juga merupakan pakaian adat yang khas, dikenakan oleh pria dalam kehidupan sehari-hari maupun upacara adat. Pakaian ini melambangkan keunikan dan keotentikan budaya Papua yang tetap bertahan hingga kini.

38. Papua Barat Daya (Boe, Kuli Bia, Topi Kasuari, dan Kalung Manik-manik)

Di Papua Barat Daya, pakaian adat lebih bervariasi dan terdiri dari beberapa elemen seperti Boe, Kuli Bia, Topi Kasuari, dan Kalung Manik-Manik.

Boe adalah sejenis pakaian yang dipakai oleh pria, Kuli Bia adalah busana wanita, sedangkan Topi Kasuari terbuat dari bulu burung kasuari yang melambangkan kebesaran dan status.

Kalung Manik-Manik adalah aksesoris tambahan yang terbuat dari manik-manik berwarna-warni, menunjukkan keindahan dan keragaman budaya Papua Barat Daya.

Nah, itulah daftar 38 pakaian adat dari seluruh provinsi di Indonesia. Semoga bermanfaat ya, detikers!

Artikel ini ditulis oleh Wulandari, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads