Songket Palembang, Warisan Budaya Tak Benda yang Masih Dilestarikan

Sumatera Selatan

Songket Palembang, Warisan Budaya Tak Benda yang Masih Dilestarikan

Putri Fadyla - detikSumbagsel
Senin, 07 Okt 2024 08:00 WIB
Kain songket khas Sumatera Selatan
Foto: Kain Songket Palembang (Ivone Suryani/d'Traveler)
Palembang -

Kota Palembang memiliki berbagai karya warisan budaya khas Nusantara, salah satunya adalah kain tenun Songket. Songket Palembang sering ditemukan di berbagai pameran kebudayaan hingga dipakai oleh artis tanah air.

Songket Palembang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia pada tahun 2013 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Domainnya adalah Kemahiran dan Kerajinan Tradisional.

Kain Songket ini sering dikaitkan dengan kehidupan Kerajaan Sriwijaya di masa lampau, sehingga memiliki nilai historis yang menarik. Berikut pengertian, sejarah, jenis dan motif kain Songket Palembang yang telah dirangkum oleh detikSumbagsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Songket Palembang

Dilansir dari laman Kemendikbud, kain songket adalah kain tenun yang berasal dari istilah sungkit dalam bahasa Melayu yang artinya mengait atau mencungkil. Penamaan tersebut berkaitan dengan metode pembuatannya, yaitu dengan cara mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun dan kemudian menyelip.

Dalam buku "Songket Palembang" dijelaskan bahwa tidak ada pengertian kata songket secara resmi. Ada pendapat yang berbeda dari mana kata Songket berasal. Pendapat pertama menyebutkan berasal dari kata disongsong dan diteket yang artinya sulam. Sehingga songket diartikan sebagai kain yang pembuatannya disongsong dan disulam.

ADVERTISEMENT

Pendapat lain mengatakan bahwa Songket berasal dari kata songko, yaitu kain penutup kepala yang dihias benang emas. Kemudian ada yang menyebut kata songket berasal dari kata tusuk dan cukit atau sukit yang berubah menjadi sungki hingga akhirnya menjadi Songket.

Istilah Songket ada semenjak awal abad ke 19, dahulu masyarakat menyebutnya kain sewet atau benang emas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Songket adalah sebuah kain yang cara pembuatannya dengan cara ditenun dan menggunakan benang emas sebagai salah satu benang yang digunakan dalam pembuatan kain tersebut.

Sejarah Songket Palembang

Dikutip dari buku "Kerajinan Songket Palembang: Tinjauan Sejarah dan Prospek (1980-1997)" oleh Kemdikbud, tidak diketahui pasti kapan dan bagaimana awal songket ditemukan. Namun beberapa penjelasan menunjukkan bahwa keberadaan Songket berhubungan dengan Cina, India, dan Arab sekitar abad ke 7 sampai ke 8. Pada zaman dahulu, songket digunakan di acara resmi atau upacara adat sebagai sarung atau selendang untuk melengkapi pakaian yang digunakan.

Dikutip dari buku "Songket Palembang" oleh Kemdikbud, Songket Palembang adalah kekayaan yang telah ada semenjak ratusan tahun silam. Ada pendapat yang mengatakan bahwa songket ada saat masa Kerajaan Palembang belum dikenal sebagai sebuah kesultanan, sekitar tahun 1455-1659. Bahkan beberapa pendapat mengatakan bahwa Songket telah ada semenjak zaman Kerajaan Sriwijaya.

Namun, ada beberapa pendapat lain yang menyebutkan bahwa songket ada bersamaan dengan munculnya Kesultanan Palembang Darussalam (1659-1823). Songket pada masa itu dipakai oleh raja atau sultan, para istri sultan dan pembesar di Palembang yang dikenal sebagai pelengkap untuk pakaian kebesaran kesultanan.

Di Palembang sendiri tersebar berbagai cerita tentang kehadiran songket, dimana asal mula kain songket adalah dari pedagang cina yang membawa sutera dan pedagang India serta Timur Tengah membawa emas yang kemudian diubah oleh penduduk asli Palembang menjadi kain songket berlapis emas.

Jenis-Jenis Kain Songket Palembang

Dikutip dari buku yang sama, Songket Palembang dikelompokkan menjadi enam jenis kain, yaitu sebagai berikut:

1. Songket Lepus

Songket Lepus adalah motif songket yang anyaman dan corak benang emas menyebar dan merata ke seluruh permukaan songket. Songket Lepus dikelompokkan menjadi tiga jenis, yakni Lepus Berekam, Lepus Berantai, dan Lepus Penuh. Arti kata lepus adalah menutupi, selaras dengan keindahan motif Songket Lepus terlihat pada sebaran benang emas yang menutupi hampir seluruh permukaan kain.

2. Songket Tabur

Seperti namanya, kain songket ini memiliki motif yang menyebar merata dan dipenuhi kembang pendek-pendek. Hiasannya dibuat sekelompok-sekelompok yang menghasilkan bunga yang seolah ditaburkan di atas permukaan songket.

3. Songket Bunga-Bunga

Kain songket ini memiliki motif tengah yang mirip bunga, yakni bunga emas dan bunga pacik. Pembedanya adalah benang yang digunakan. Bunga emas menggunakan benang emas, sedangkan bunga pacik menggunakan benang sutera. Saat ini bunga emas dikenal juga dengan nama bunga cina.

Songket bunga emas biasanya digunakan oleh masyarakat keturunan Cina, sedangkan bunga pacik oleh masyarakat keturunan Arab karena bagi mereka sebagai manusia dilarang untuk memamerkan kemewahan.

4. Songket Limar

Songket limar menggunakan benang sutera warna warni. Sesuai namanya, benang sutera yang digunakan beraneka warna, mulai dari merah, biru, hijau, biru, ungu, hitam, kuning, dan oren. Warna kain songket limar warnanya tidak terlalu menyala, tetapi antik.

Ada pendapat yang mengatakan bahwa kain songket limar menyerupai buah limau atau jeruk. Limar sendiri berarti banyaknya bulatan kecil dan percikan membintik yang menyerupai tetesan air jeruk yang diperas.

5. Songket Tretes Mider

Songket ini merupakan hasil dari perkembangan songket limar yang menampilkan bagian tengah kain tanpa motif atau polos. Motifnya hanya berada di kedua ujung pangkal dan pinggiran kain. Harga songket ini lebih murah karena tidak banyak memakai benang emas.

6. Songket Rumpak

Rumpak adalah jenis terakhir dari songket masyarakat Palembang. Rumpak Dikategorikan sebagai sebuah kain songket yang dibuat dengan cara ditenun dan menggunakan benang emas. Rumpak biasanya digunakan oleh laki-laki saat mereka akan menjadi penganten atau hendak menikah.

Motif Kain Songket Palembang

Dari sumber yang sama, umumnya Songket Palembang memiliki beberapa motif, yaitu:

1. Vegetable atau tumbuh-tumbuhan, contohnya adalah pucuk rebung, tanaman pakis, bunga-bungaan, dan daun-daunan.

2. Geometrical atau geometris.

3. Gabungan vegetable dan geometrical.

Berdasarkan motif yang ditenun, terdapat beberapa motif Songket Palembang, sebagai berikut

1. Songket Bunga Melati

2. Sonket Limar, seperti Limar Mentok, Limar Cantik Manis, Limar Bekandang, dan lain-lain.

3. Songket Kembang Pita (Pulir Buku).

4. Songket Benang Emas Jantung/.

5. Songket Nampan Perak.

6. Songket Tampuk Manggis.

7. Songket Bungo Jepang.

8. Songket Jando Beraes.

9. Songket Pucuk Rebung.

10. Songket Lepur Rakam.

11. Songket Nago Besaung yang merupakan simbolisasi dari kekuasaan, kejayaan, dan kemakmuran.

12. Songket Tiga Negeri yang menjadi tonggak perkembangan Songket Kontemporer.

13. Songket Rumpak, dan lain-lain.

Itulah penjelasan lengkap mengenai Kain Songket Palembang yang menjadi salah satu warisan budaya tak benda Indonesia asal Sumatera Selatan. Semoga bermanfaat ya detikers!

Artikel ini ditulis oleh Putri Fadyla, peserta program magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads