Pantun merupakan puisi Melayu lama asli Indonesia, yang terdiri dari sampiran dan isi. Pantun kerap digunakan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun acara adat.
Sehingga ada yang disebut Pantun Adat Jambi. Berikut ini, detikSumbagsel merangkum belasan Pantun Adat Jambi yang mengandung makna religi.
Belasan pantun berikut ini dirangkum dari e-journal UINFAS Bengkulu. Jurnal ini berjudul Nilai Pendidikan Karakter Religius dalam Pantun Adat Jambi yang disusun Mohd. Norma Sampoerno dari UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jurnal ini menyimpulkan pendidikan karakter yang terkandung dalam Pantun Adat Jambi yaitu karakter religi. Nilai religi yang paling banyak ditemukan dalam Pantun Adat Jambi mengenai ketuhanan, yang mengajak orang lain berbuat baik antarsesama.
Karakter religius yang terkandung seperti soal hubungan antara manusia dengan Tuhan. Contohnya mengingatkan betapa pentingnya salat. Banyak juga tentang saling maaf-memaafkan antarmanusia guna menghapus dosa.
Intinya, Pantun Adat Jambi mengajak masyarakat untuk senantiasa mengingat Tuhan dan berdoa kepada-Nya. Berikut uraian dari belasan Pantun Adat Jambi tersebut, lengkap dengan makna religi yang terkandung.
Baca juga: Daftar Marga di Jambi serta Sejarahnya |
Pantun Adat Jambi:
Pantun #1
Muaro bungo jerambah pap
Tempat orang main piano
Kito berdo'a kepada Tuhan
Hidupnyo jayo, matinyo sempurno
Pantun tersebut mengajak untuk selalu mengingat Tuhan dan selalu berdoa kepada-Nya. Berdoa kepada Tuhan agar mendapatkan kesuksesan dalam menjalankan hidup di dunia serta tidak melupakan akhirat. Apabila selalu memikirkan kehidupan dunia dan akhirat, maka hidupnya akan selamat.
Pantun #2
Daun pandan lipat bersilang
Batang bemban anyaman atap
Sya'ban hilang ramadhan menjelang
Salah dan khilaf saling memaaf
Kutipan pantun tersebut menunjukkan bulan Sya'ban yang akan meninggalkan, dan bulan penuh berkah serta ampunan dari Allah SWT yang akan datang. Alangkah baiknya sebelum datang bulan Ramadhan, saling memaafkan antara satu dengan lainnya agar mendapatkan berkah di bulan Ramadhan.
Pantun #3
Ambil Kelapo di Lubuk ruso
Buatlah atap dari pandan
Supayo mantap menyambut puaso
Mari kito saling memaafkan
Kutipan pantun di atas mengajak untuk fokus menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Tidak mendapatkan gangguan di dalam pikiran.
Baiknya, sebelum bulan puasa saling memaafkan agar menghapus dosa yang telah diperbuat di masa lampau. Baik sengaja maupun tidak sengaja.
Pantun #4
Harum baunyo durian daun
Dipotong duo ambillah isi
Aroma puaso sudah tercium
Mari kito membersihkan diri
Pantun di atas menjelaskan bulan puasa akan segera tiba. Mari menyambut bulan puasa dengan rasa syukur dan kesenangan.
Sebelum bulan puasa tiba, baiknya membersihkan diri dari dosa-dosa yang dilakukan pada masa lampu dengan cara menjalankan salat, zikir, bersedekah dan lain-lain. Harapannya mendapat rahmat dari Allah
SWT.
Pantun #5
Duri pandan kito jajakan
Indah warnonyo jual ke pecan
Hari kemerdekaan kito rayokan
Ibadah puaso tetap kito amalkan
Kutipan pantun di atas menjelaskan tentang betapa pentingnya merayakan hari kemerdekaan bagi bangsa. Sebab dari mengingat hari kemerdekaan berarti menghargai perjuangan-perjuangan para pejuang dalam merebut kemerdekaan.
Pantun #6
Buah kelat tengah halaman
Buah pelam jadi manisan
Batuah umat karno beriman
Agamo islam jadi pegangan
Kutipan pantun di atas menjelaskan umat manusia apabila memegang teguh iman, maka hidupnya akan selamat dan jauh dari hal-hal kemaksiatan dan selalu berpegang teguh pada agama Islam.
Agama Islam telah mengatur kehidupan umat manusia baik di dunia maupun di akhirat nanti. Maka dari itu selalu berpegang teguh pada iman dan agama Islam di kehidupan sehari-hari.
Pantun #7
Senyum dikulum gadis kota
Anak daro menari gemulai
Assalamualaikum pembuko kato
Tando acaro kito mulai
Kutipan pantun di atas menjelaskan tentang betapa pentingnya pengucapan assalamualaikum kepada lawan bicara ketika baru bertemu. Dalam ajaran agama Islam kata tersebut mempunyai arti memberikan keselamatan kepada orang lain.
Kata tersebut juga banyak sekali kegunaannya. Baik untuk membuka suatu acara agar acara tersebut mendapatkan keberkahan dan kelancaran selama berlangsung, ataupun untuk bertegur sapa.
Pantun #8
Teraso panas jangan dilepaskan
Dedap dan nipah pohon berdaun
Puaso tuntas Idul Fitrilah dirayokan
Khilaf dan salah mohon dimaafkan
Kutipan pantun di atas menjelaskan puasa akan segera berakhir dan hari kemenangan akan segera tiba. Bulan di mana seseorang akan kembali suci seperti bayi
yang baru lahir.
Pantun #9
Kalau dijalin kawat tembago
Suaso disusun diikat jugo
Kalau rakyat ingin sejahtero
Dunia dibangun akhiratpun dibino
Kutipan pantun di atas menjelaskan apabila hidup di dunia ingin selamat dan sejahtera, maka jauhi hal-hal yang tidak baik. Baik itu bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.
Hidup di dunia haruslah banyak beribadah yang telah dianjurkan oleh agama masing-masing, guna selamat dunia dan akhirat. Juga selalu berbuat baik kepada sesama manusia agar mendapatkan ketentraman selama hidup di dunia.
Pantun #10
Habis hari pecan dan bulannya
Juma'at Sabtu untaian sampai hariAhad
Hadis Nabi mengatakan untuk umatnyo
Tuntutlah ilmu dari buaian sampai keliang lahat
Kutipan pantun di atas menjelaskan dari zaman Nabi telah dianjurkan menuntut ilmu sejauh mungkin, atau sampai ke liang lahad. Ilmu tidak ada habis kalau terus-menerus digali ataupun dicari.
Ilmu membuat seseorang lebih bijak dalam bertutur kata dan berperilaku kepada sesama. Ilmu juga sangat penting bagi perkembangan hidup manusia, karena tanpa ilmu dunia ini akan hancur.
Pantun #11
Hujan berawan di awal bulan
Tando hari dimusim hujan
Bulan Ramadhan penuh kemuliaan
Kito isi dengan keimanan dan ketakwaan
Kutipan pantun di atas menjelaskan bulan Ramadhan penuh dengan keberkahan dan kemuliaan bagi yang menjalaninya, dan alangkah baiknya bulan Ramadhan tersebut diisi dengan kegiatan-kegiatan yang positif guna mencari amalan sebanyak-banyaknya.
Pantun #12
Bungo pauh bungo di taman
Bungo diikat di jambangan
Puaso penuh kito jalankan
Dermo dan zakat jangan dilupokan
Kutipan pantun di atas menjelaskan pada bulan Ramadhan haruslah puasa. Waktu melakukan ibadah puasa jangan melupakan sedekah dan zakat.
Guna sedekah untuk saling berbagi kepada sesama manusia yang kurang beruntung, dan apabila sedekah di bulan puasa akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Guna zakat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menambah kadar keimanan seseorang.
Pantun #13
Kalo kito pergi kepecan
Jangan lupo belilah teri
Waktu iko lah di ujung Ramadhan
Marilah sambut ari nan Fitri
Kutipan pantun di atas menjelaskan dalam menyambut hari yang fitri marilah saling maaf-memaafkan, agar mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT dan kembali suci. Sebab telah menahan godaan selama 1 bulan di bulan Ramadhan.
Pantun #14
Ruso banyak di dalam rimbo
Kerolah pulak berhimpun di sawah
Doso banyak dalam dunio
Segerolah pulak mintak ampun kepado Allah
Kutipan pantun di atas menjelaskan seseorang yang telah banyak melakukan dosa di dunia, dan dia ingin melakukan perbaikan diri atas dosa-dosa yang telah dilakukan selama hidup. Kemudian, segera meminta ampunan kepada Allah SWT, kerena Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Pantun #15
Teluk belango tando melayu
Bersulam arab betarih turki
Bulan puaso samo berlalu
Bersalam maaf pembersih hati
Kutipan pantun di atas menjelaskan saling maaf-memaafkan adalah kunci kesucian diri dari berbagai dosa yang telah dilakukan. Baik secara sengaja ataupun tidak sengaja, yang dilakukan pada saat bergaul sehari-hari.
Pantun #16
Pohon dadap di sungai lilin
Melati lah diikat kain
Mohon maaf lahir dan bathin
Reuni ini perekat silaturahmi
Kutipan pantun di atas mengajak saling maaf-memaafkan sesama manusia. Sebab dengan saling maaf-memaafkan diri menjadi tenteram dan mempererat tali silaturahmi. Sehingga membuka pintu rezeki seluas-luasnya.
Pantun #17
Apo tando parang berkarat
Matonyo pepat kurang betaji
Apo tando orang beradat
Bekerjo giat senang mengaji
Kutipan pantun di atas menjelaskan tanda-tanda orang beradat di daerah Jambi yakni bekerja secara giat dan pantang menyerah dengan keadaan yang dialaminya. Kemudian, orang beradat itu juga selalu mengingat Tuhan agar terhindar dari musibah yang akan menghampirinya. Cara mengingat tuhan dapat berupa salat lima waktu, zikir dan bertawakal kepada tuhan.
(sun/mud)