Situs megalitik Batu Bedil merupakan cagar budaya peninggalan masa prasejarah yang terdapat di Provinsi Lampung. Pada situs ini terdapat sebuah menhir berukuran besar dan tinggi yang dinamakan dengan "Batu Bedil".
Dilansir Kemdikbud, penamaan Batu Bedil dikarenakan pada zaman dahulu masyarakat setempat sering mendengar adanya bunyi letusan dari menhir tersebut. Tidak hanya Batu Bedil pada situs ini juga banyak ditemukan berbagai batu-batu tegak, altar batu atau dolmen, lumping batu dan batu bergores.
Lantas seperti apa asal-usul Batu Bedil? Berikut detikSumbagsel rangkum penjelasannya, lengkap dengan lokasi hingga makna bentuk Batu Bedil. Yuk simak!
Asal Usul Batu Bedil
Masih dari sumber yang sama, Batu Bedil memiliki ukuran lebar 109 centimeter dan tinggi 220 centimeter. Prasasti ini tidak berangka tahun, akan tetapi diperkirakan berasal dari masa prasejarah, tepatnya pada masa megalitik serta beberapa peninggalan yang terdapat masa Hindu-Budha di Indonesia.
Megalitik berasal dari kata mega yang berarti besar, dan lithos yang berarti batu. Zaman megalitik juga biasa disebut zaman batu besar, dikarenakan pada zaman ini manusia sudah bisa membuat serta meningkatkan kebudayaan yang terbuat dari batu-batu besar.
Dikutip buku Indonesia: The Art of an Island Group karya F.A. Wagner, bangunan megalitik tidak hanya batu besar, akan tetapi juga terdapat batu kecil dan bahkan tanpa monumen pun bisa dinyatakan berciri megalitik, apabila benda tersebut dimaksud untuk pemujaan arwah nenek moyang.
Kondisi tinggalan arkeologis di situs Batu Bedil tidak semuanya berukuran besar, terdapat beberapa peninggalan tradisi megalitik berukuran kecil. Konsep penempatan batu di situs ini, memungkinkan pada masa lalu memiliki makna khusus untuk masyarakat pendukung budaya tersebut.
Prasasti Batu Bedil dituliskan pada sebuah batu yang terdiri atas 10 baris dengan tinggi huruf sekitar 5 cm. Tulisan tersebut berada pada satu bingkai. Bagian bawah bingkai memiliki goresan yang membentuk padma atau bunga teratai. Kondisi huruf sudah aus namun pada beberapa bagian masih dapat dibaca.
Isi Prasasti Batu Bedil
Pada baris pertama terdapat tulisan dengan bacaan Namo Bhagawate dan pada baris kesepuluh terbaca Shawa. Namo Bhagawate sebagai permulaan dan Shawa sebagai penutup memberi dugaan bahwa Prasasti Batu Bedil berkaitan dengan mantra. Sedangkan bahasa yang digunakan adalah Sansekerta.
Lokasi Batu Bedil
Situs Megalitik Batu Bedil secara administratif berlokasi di Jalan Air Bakoman, Dusun Batu Bedil, Desa Gunung Meraksa, Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Selain itu Situs Prasasti Batu Bedil sudah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya Nasional sesuai dengan Surat Keputusan. No SK: KM.12/PW.007/MKP/2004 Tanggal SK: 2004-03-03.
Selain itu, pada lokasi ini juga terdapat beberapa peninggalan prasasti lainnya, sebagai berikut:
- Prasasti Palas Pasemah yang diduga berasal dari akhir abad ke-7 Masehi.
- Prasasti Bungkuk (Jabung) yang berasal dari akhir abad ke-7 Masehi.
- Prasasti Hujung Langit (Bawang) dari akhir abad ke-10 Masehi.
- Prasasti Tanjung Raya I dari sekitar abad ke-10 Masehi.
- Prasasti Tanjung Raya II (Batu Pahat) dari sekitar abad ke-14 Masehi.
- Prasasti Ulu Belu dari abad ke-14 Masehi.
- Prasasti Angka Tahun (1247 Saka) dari Pugung Raharjo.
- Prasasti Sumberhadi dari sekitar abad ke-16 Masehi.
- Prasasti Batu Bedil dari sekitar abad ke-10 Masehi yang ditemukan di Pulau Panggung
Bentuk Batu Bedil
Dilansir Digilib Unila, Batu Bedil merupakan prasasti bertulis yang berbentuk seperti bedil atau senapan yang tulisannya berisi kutukan atau mantera agama Budha. Konon, ketika masa peperangan melawan kolonialisme Belanda. Dari jarak jauh sering terdengar suara letusan yang dianggap berasal dari batu besar yang diyakini keramat tersebut.
Situs Batu Bedil merupakan sebidang tanah kosong atau sebuah lokasi yang terdiri dari sejumlah menhir, satu prasasti, dolmen, batu gajah, dan batu kerbau. Saat ini lokasi tersebut telah dijadikan sebagai taman oleh Pemerintah Daerah Lampung yang dibagi menjadi tiga tempat yang disebut, kompleks prasasti, kompleks menhir, dan kompleks situs Batu Gajah.
Itu dia penjelasan tentang asal usul Batu Bedil, lengkap dengan lokasi hingga bentuk prasastinya. Semoga bermanfaat.
Artikel ini ditulis oleh Amir Yusuf, peserta program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dai/dai)