Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lubuklinggau menanggapi keluhan warga tentang sulitnya mendapat gas LPG 3 kilogram. Disperindag menilai salah satu penyebabnya adalah sebaran pangkalan yang tidak merata.
Kepala Disperindag Lubuklinggau Medhioline mengatakan pihaknya telah mendata jumlah pangkalan yang ada di seluruh Lubuklinggau. Jumlahnya mencapai 400 pangkalan. Namun, lokasinya diduga tidak merata sesuai tempat tinggal warga miskin yang berhak mendapatkan gas melon bersubsidi ini.
"Jadi pangkalan di Lubuklinggau ini kurang lebih ada 400 pangkalan. Kadang di satu kelurahan itu ada 20 pangkalan dan warga yang berhak menerima di sana sedikit. Sedangkan ada kelurahan lain yang cuman ada 2-3 pangkalan, tapi warga miskinnya banyak. Jadi itu penyebab utama ada warga yang kesusahan mencari gas LPG 3 kg," ucapnya, Senin (3/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Disperindag pun berjanji akan melakukan intervensi demi persebaran LPG 3 kg yang lebih merata. Medhioline menerangkan pihaknya akan memindahkan pangkalan yang dirasa perlu dipindahkan agar lebih dekat dengan warga yang membutuhkan.
"Nanti kita akan melakukan pemerataan titik-titik pangkalan di tiap daerah di Kota Lubuklinggau sesuai dengan jumlah warga yang berhak menerimanya. Jadi kalau ada kelurahan yang banyak warga miskinnya nanti akan dipindah pangkalannya ke situ, jadi rata pembagiannya," terangnya.
Terkait stok, Medhioline memastikan stok gas melon di wilayah Lubuklinggau sudah mencukupi sesuai jumlah warga miskin yang berhak mendapat subsidi. Malah, menurutnya jumlah LPG 3 kg yang tersedia lebih banyak dan meningkat 13 persen daripada bulan sebelumnya.
"Kalau melihat dari paparan yang disampaikan Pertamina, kuota kita ini sudah jauh atau lebih dari cukup. Artinya yang disiapkan bagi itu meningkat untuk masyarakat yang memang berhak. Kalau melihat kuota dari masyarakat miskin, kita itu harusnya menurun, tapi melihat dari kuota ini sudah sangat cukup dan berlebih," jelasnya.
Pemkot Lubuklinggau juga belum menentukan harga eceran tertinggi (HET) LPG 3 kg ini. HET-nya akan disesuaikan dengan Pemprov Sumatera Selatan. Medhioline mengupayakan agar harga di semua pangkalan sama.
"Untuk gambarannya tadi kita melihat kondisi kita di lapangan biar nanti tidak ada perbedaan lagi antara pangkalan satu dengan pangkalan yang lain. Jadi batas HET itu misalnya kemarin itu Rp 20 ribu, berarti semuanya harus Rp 20 ribu juga," ungkapnya.
(des/des)