Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar kegiatan Harvesting Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata Indonesia (BBWI) di Palembang. Kegiatan itu sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI Mahendra Siregar mengungkapkan perekonomian nasional akan semakin kokoh jika bertumpu pada perekonomian daerah.
"Nampaknya kita akan semakin bertumpu dengan perekonomian daerah atau domestik agar perekonomian nasional memiliki pemetaan yang baik di tengah kondisi perekonomian internasional yang memang tidak baik dalam waktu dekat," ujarnya, Senin (27/5/2024).
Oleh karena itu, pihaknya ingin melakukan pemetaan, penajaman pada potensi masing-masing daerah secara keseluruhan sektor ekonominya, sektor jasa dan UMKM. Dengan begitu akan dapat pendalaman untuk melakukan kegiatan prioritas ke masing-masing sektor.
"Jadi bukan berarti selesai pada acara ini, justru makin memperkuat, makin mampu meningkatkan perkembangan ke depan dan menjaga daya tahan ekonomi yang sehat. Kami mendorong kerja sama dengan lembaga pembiayaan baik perbankan maupun lainnya," katanya.
Ia menyebut kegiatan BBI dan BBWI ini sebagai salah satu upaya meningkatkan perekonomian dari daerah untuk nasional.
OJK melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) memberikan dukungan penuh agar lembaga keuangan baik perbankan dan non-perbankan bersinergi dengan pemangku kepentingan di daerah dalam memberikan akses keuangan yang mudah, terjangkau, dan sesuai dengan kebutuhan.
"Gernas ini merupakan bukti nyata dari upaya kolektif pemerintah, pemangku kepentingan, dan masyarakat dalam mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi," ujarnya.
Mahendra menuturkan per Desember 2023 di Sumsel terdapat lebih 2,5 juta UMKM yang berkontribusi mencapai 60 persen dari PDRB Sumsel dan menyerap 70 persen tenaga kerja.
Sedangkan infrastruktur dan konektifitas yang baik di Sumsel akan menjadi potensi yang kuat untuk pengembangan sektor pariwisata yang lebih baik.
"Kita perlu mengandalkan lebih banyak lagi motor-motor penggerak di dalam negeri, yang artinya pertumbuhan pusat-pusat perekonomian seluruh daerah dan provinsi di Indonesia. Untuk itu upaya kita menjaga pertumbuhan konsumsi masyarakat dengan meningkatkan investasi yang menunjang sektor jasa termasuk di dalamnya yang sangat penting pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.
Data OJK dalam kegiatan Gernas BBI dan BBEI ada 1.373 UMKM dari 17 kabupaten/kota di Sumsel yang mengikuti pelatihan. Peserta mengikuti pelatihan dan pendampingan intensif serta meningkatkan kapasitas dan pengetahuan mereka untuk bersaing di pasar global. Hasil monitoring pelatihan UMKM sebagai rangkaian kegiatan Gernas BBI dan BBWI, tercatat 15 besar UMKM membukukan kenaikan omset sebesar 69,51%.
"Pencapaian lainnya ditunjukkan secara nasional tercatat terdapat lebih dari 150.000 UMKM yang telah melakukan onboarding UMKM ke platform e-commerce," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua OJK Regional 7 Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Untung Nugroho mengatakan total kredit yang telah disalurkan perbankan kepada UMKM di Sumsel sudah mencapai 35% dengan total Rp 1,05 triliun.
"Realisasi tersebut telah melebihi target penyaluran yang ditentukan yakni sebesar 30%. Tetapi kita tetap mendorong di rencana bisnis bank-bank untuk menambah porsi kredit ke UMKM," ujarnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel SA Supriono menuturkan per Desember 2023 jumlah UMKM di Sumsel telah mencapai sekitar 2,68 juta dan menyerap tenaga kerja sebanyak 3,33 juta.
Pihaknya berharap Gernas BBI-BBWI 2024 ini dapat mendorong semangat para pelaku UMKM untuk berkembang dan berinovasi.
"Melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan UMKM semangat untuk berkembang sebagai upaya menyorot fungsi ekonomi Sumsel," pungkasnya.
(dai/dai)