Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin menetapkan status siaga bencana hidrometeorologi. Wilayah ini menjadi salah satu yang paling rawan terhadap bencana banjir dan tanah longsor, berkaca dari kejadian-kejadian musim penghujan sebelumnya.
"Muba sudah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Peningkatan status menjadi keadaan tanggap darurat bisa dilakukan jika terjadi kejadian luar biasa," ujar Kepala BPBD Muba Marko Susanto, Kamis (4/12/2025).
Pihaknya telah mempersiapkan berbagai hal terkait meningkatnya status di Muba. Salah satunya menugaskan satgas di kecamatan-kecamatan rawan bencana.
"Kita telah menugaskan satgas ke kecamatan yang rawan akan bencana banjir dan tanah longsor untuk melakukan pemantauan ketinggian permukaan air sungai. Untuk saat ini kedalaman sungai masih normal," katanya.
Untuk jumlah titik rawan banjir, dia menyebut salah satunya di sepanjang bantaran Sungai Musi. Mulai dari Kecamatan Sanga Desa sampai Lais dan Sungai Batang Hari. "Kemudian di Keluang, Tungkal Jaya, dan Sungai Lilin," ungkapnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Muba Erik menambahkan, status siaga bencana hidrometeorologi di Muba berlaku hingga 31 Mei 2026. Pemberlakuan itu melihat kondisi musim hujan yang akan terjadi di wilayahnya.
"Status siaga di Muba mulai berlaku sejak 11 November 2025 hingga 31 Mei 2026. Jelang puncak musim hujan ini, kita melakukan pemantauan titik muka air dengan menugaskan satgas BPBD di kecamatan-kecamatan yang rawan akan bencana hidrometeorologi," ujarnya.
Hingga kini, terdapat 4 daerah di Sumsel yang menaikkan status siaga bencana hidrometeorologi. Selain Muba, wilayah yang telah menetapkan status siaga adalah OKU, Pagar Alam, dan Prabumulih.
Simak Video "Video: Siap Siaga Bencana, Bali Pastikan Keselamatan Wisata di Libur Nataru"
(dai/dai)