Pemkab Bandung Barat Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana

Pemkab Bandung Barat Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana

Whisnu Pradana - detikJabar
Jumat, 31 Okt 2025 18:45 WIB
Ilustrasi bencana alam.
Ilustrasi bencana alam (Foto: Ilustrasi menggunakan Gemini AI).
Bandung Barat -

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi di musim hujan ini. Kewaspadaan bencana meliputi ancaman banjir, tanah longsor, hingga puting beliung.

Penetapan status siaga darurat bencana di Bandung Barat itu diawali oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dimulai sejak 15 September 2025 sampai 30 April 2026 mendatang.

Berdasarkan catatan BPBD Jawa Barat, di sepanjang Oktober 2025 sudah terjadi 95 bencana alam. Rentetan bencana itu menyebabkan 19.962 jiwa terdampak, lalu 3.655 rumah terendam banjir, 171 bangunan rusak berat, 405 rusak sedang, dan 1.908 rusak ringan. 4 orang bahkan meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi Pak Gubernur (Dedi Mulyadi) kan sudah menetapkan status tanggap darurat bencana sejak 15 September kemarin sampai April 2026. Maka kita menetapkan status yang sama di Bandung Barat ini," kata Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail saat dikonfirmasi, Jumat (31/10/2025).

ADVERTISEMENT

Di Bandung Barat sendiri, setidaknya ada 11 kecamatan yang dinyatakan rawan bencana di musim hujan. Meliputi Kecamatan Rongga, Gununghalu, Cipongkor, Sindangkerta, Cililin, Cipatat Saguling, Cisarua, Parongpong, Lembang, dan Kecamatan Ngamprah.

"Saya juga agak khawatir kalau musim hujan seperti ini dengan cuaca cenderung ekstrem, daerah rawan bencana seperti di Lembang, Gununghalu, Cipongkor, dan daerah lain di wilayah selatan ini memang perlu perhatian khusus," kata Jeje.

Pihaknya menyiagakan personel BPBD Bandung Barat selama 24 jam setiap hari. Nantinya personel BPBD akan terjun ke lokasi begitu menerima informasi bencana dari masyarakat. Pihaknya juga sudah menyiapkan logistik yang dibutuhkan masyarakat di lokasi terdampak bencana.

"Sehingga saya sudah tugaskan BPBD dan dinas terkait untuk cepat tanggap kalau terjadi hal yang tidak diinginkan," kata Jeje.




(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads