Puasa tarwiyah dan arafah merupakan dua puasa sunnah yang dilaksanakan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Tepatnya sebelum perayaan Idul Adha atau Lebaran Hari.
Dalam penanggalan Hijriah, puasa sunnah tarwiyah dilaksanakan pada Hari Tarwiyah yakni pada 8 Dzulhijjah. Sementara, puasa arafah dilakukan pada 9 Dzulhijjah. Setiap tahun tanggal puasa ini berbeda-beda karena mengacu pada penetapan awal bulan Dzulhijjah.
Lantas tanggal berapakah kedua puasa sunnah tersebut bisa dikerjakan? Berikut adalah jadwal puasa tarwiyah dan arafah 2025 lengkap dengan bacaan niat, tata cara pelaksana hingga keutamaan mengerjakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapan Waktu Puasa Tarwiyah dan Arafah 2025?
Bulan Dzulhijjah merupakan bulan ke-12 atau yang terakhir dalam kalender Hijriah. Pemerintah melalui Kemenag RI telah menetapkan hari pertama Dzulhijjah jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Merujuk penetapan ini dapat diketahui tanggal puasa tarwiyah dan arafah sebagai berikut:
- Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah): 4 Juni 2025
- Puasa Arafah (9 Dzulhijjah): 5 Juni 2025
- Idul Adha (10 Dzulhijjah: 6 Juni 2025
Puasa tarwiyah merupakan awal dari rangkaian ibadah haji. Jemaah mulai mempersiapkan diri untuk melaksanakan wukuf di Padang Arafah. Sementara itu, umat Islam lain yang tidak berhaji dapat mengerjakan puasa sunnah.
Hukum pelaksanaan puasa tarwiyah adalah sunnah. Kesunahannya secara khusus dijelaskan Imam Syafi'i. Selain itu, dianjurkan juga berpuasa sejak awal bulan Dzulhijjah hingga hari Arafah.
Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah
Menunaikan puasa tarwiyah dan arafah diawali dengan niat. Dilansir NU Online, niat puasa dapat dilakukan pada malam hari hingga terbitnya fajar. Pembacaan niat boleh dilakukan sebelum tergelincirnya matahari atau masuk waktu zuhur.
Bacaan Niat Puasa Tarwiyah
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyatan sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunahTarwiyah karena Allahta'ala,"
Bacaan Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta'ala,"
Tata Cara Melaksanakan Puasa
Melaksanakan puasa tarwiyah dan arafah sama seperti puasa wajib di bulan Ramadan. Hanya saja, ada sedikit perbedaan pada bacaan niatnya. Sebagaimana sudah dituliskan di atas.
Adapun panduan lengkap atau tata cara melaksanakan puasa tarwiyah dan arafah sebagai berikut:
1. Niat Puasa
Dilansir laman baznas.go.id, sebelum menjalankan puasa tarwiyah dan arah diperintahkan untuk membaca niat. Pasalnya, apapun amalan yang tidak disertai niat maka akan tertolak. Bacaan niat puasa sudah dijelaskan di bagian atas.
2. Makan Sahur
Sahur merupakan amalan sunah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Pelaksanaan sahur dilakukan pada waktu setekah pertengahan malam hingga fajar. Sahur bertujuan untuk memberikan kekuatan tubuh saat puasa sehingga tahan lapar dan haus.
Bukan hanya untuk memberikan asupan tubuh, sahur memiliki manfaat untuk asupan rohani karena bisa memanfaatkan waktu untuk berzikir, istighfar dan berdoa. Waktu sahur termasuk penuh berkah karena saat itu rahmat diturunkan. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis Imam Bukhari berikut ini:
"Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah," (HR. Bukhari).
3. Menahan Amarah dan Perbuatan Tercela
Selain menahan lapar dan haus, berpuasa juga perlu menjaga diri dari amarah. Segala sesuatu yang membatalkan ataupun mengurangi pahala puasa wajib dihindari. Misalnya, bertengkar, berbohong, bergunjing atau gosip.
4. Berbuka Puasa
Saat waktu Maghrib tiba segeralah berbuka puasa dengan membaca doa berikut ini:
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ala rizqika aftartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
"Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang,"
Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah
Dalam hadis yang diriwayatkan Abu Syekh Al-Ishfahani dan Ibnu An-Najjar menyebutkan bahwa puasa tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Sementara arafah menghapus dosa dua tahun. Seperti tertulis dalam laman Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai berikut:
صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين
Artinya: "Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun." (HR Abusy Syaikh Al-Ishfahani dan Ibnu an-Najar).
Kendati begitu, derajat hadis tersebut tergolong dhaif atau lemah karena periwayatnya kurang kuat. Namun, ulama memperbolehkan hadis di atas diamalkan karena untuk memperoleh keutamaannya.
Mayoritas ulama dalam Syarah Muslim menjabarkan dosa-dosa yang dihapus adalah dosa kecil. Kemudian pada hadis lain dijelaskan sebagai berikut:
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ
Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang." (HR Muslim).
Mengingat keutamaan dua puasa sunnah ini memberikan ganjaran pahala karena amalan yang baik, umat Islam dapat menunaikannya. Semoga berguna, ya detikers!
(mep/dai)