Polres Banyuasin menyiagakan 744 personel gabungan dari Polri dan TNI dalam Operasi Ketupat Musi 2025. Personel ini disiagakan untuk mengamankan arus mudik serta mencegah kemacetan di wilayahnya.
Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo mengatakan pihaknya akan mendirikan tiga pos pengamanan di titik-titik strategis yang sering menjadi langganan kemacetan, yaitu di Betung, KM 52, dan Talang Kelapa.
Selain itu, untuk meningkatkan pengawasan dan memperlancar arus kendaraan, juga didirikan pos pantau di pintu masuk Tol Fungsional Musilandas dan pintu keluar Tol Fungsional di Pulau Rimau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah tahun ini Tol Fungsional Musilandas sudah mulai dibuka untuk arus mudik pada Senin (24/3), tol ini beroperasi dari pukul 07.00-16.00 WIB. Tol ini bisa membantu kemacetan yang sering terjadi saat arus mudik di Banyuasin," katanya kepada detikSumbagsel, Kamis (20/3/2025).
Ruri mengatakan Polres Banyuasin juga menyiapkan sarana pendukung berupa tiga unit mobil derek yang ditempatkan di Betung dan Talang Kelapa.
"Mobil derek ini disiagakan untuk menangani kendaraan yang mengalami gangguan di tengah jalan agar tidak menimbulkan kemacetan. Jika terjadi kendala yang lebih besar, seperti truk yang mengalami mogok atau kecelakaan yang menyebabkan kemacetan panjang, alat berat berupa ekskavator juga telah disiapkan untuk segera mengevakuasi kendaraan tersebut," ungkapnya.
Selain itu, untuk mempercepat penanganan kemacetan, Polres Banyuasin membentuk tim urai yang akan ditempatkan di 65 titik rawan macet. Tim ini akan beroperasi secara mobile untuk mengurai kemacetan yang terjadi di lokasi-lokasi tertentu.
"Khusus untuk ruas Tol Fungsional Banyuasin, Ditlantas Polda Sumsel juga telah menempatkan personel Patroli Jalan Raya (PJR) yang bertugas pada siang hari, seiring dengan jam operasional tol tersebut," ujarnya.
Masih kata Ruri, sebagai langkah tambahan, kendaraan besar diwajibkan per tanggal (24/3) masuk ke kantong parkir untuk mengurangi kepadatan lalu lintas, kecuali bagi truk yang membawa bahan sembako dan Bahan Bakar Minyak (BBM), membawa uang, hewan ternak, pupuk dan keperluan bahan bencana.
"Langkah ini diharapkan dapat memperlancar arus kendaraan pribadi yang mendominasi perjalanan mudik," jelasnya.
Ditambahkan Ruri, ia mengimbau seluruh pengendara untuk tetap mematuhi aturan lalu lintas dan tidak melawan arus. Ia menekankan bahwa kendaraan yang melawan arah berpotensi menyebabkan kemacetan parah dan bahkan berisiko mengunci pergerakan kendaraan lain, yang bisa berujung pada macet total.
"Dengan adanya Tol Fungsional Musilandas, kami berharap dapat mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di jalur utama Banyuasin. Kami juga mengingatkan masyarakat agar selalu berhati-hati di jalan dan mengikuti petunjuk petugas agar perjalanan tetap aman dan lancar," imbaunya.
Dengan berbagai strategi yang telah disiapkan, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 di wilayah Banyuasin dapat berjalan lebih lancar dan nyaman bagi para pemudik.
(csb/csb)