Tak hanya standby di lokasi pos jaga, patroli mobile dilakukan polisi untuk mengantisipasi kendaraan melawan arus dan mengurai kemacetan saat puncak arus balik Lebaran 2025 di Jalan Lintas Timur Palembang-Jambi pada Minggu (6/4) hingga Senin (7/4) dini hari.
Petugas menemukan sejumlah pengendara yang tidak tertib dengan melawan arus sehingga menyebabkan simpul kemacetan baru di Desa Mainan, Kecamatan Sembawa. Petugas langsung meminta kendaraan bandel tersebut ke jalur yang seharusnya.
Sebelumnya juga pernah 1 unit mobil yang nekat melawan arus saat terjadi kemacetan parah di KM 65, Betung, dipaksa mundur oleh anggota Polres Banyuasin sejauh 2 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi polisi tersebut sebagai bentuk tindakan tegas terhadap pelanggaran lalu lintas. Kejadian tersebut berlangsung pada Jumat (28/3) sekitar pukul 16.00 WIB ketika lalu lintas di kawasan tersebut mengalami kepadatan tinggi.
Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo mengatakan puncak arus balik Lebaran terjadi pada Minggu. Kepadatan lalu lintas di wilayah Jalintim Palembang-Betung terjadi sejak siang hingga tengah malam.
"Iya karena Minggu jadi puncak arus balik, namun secara umum kepadatan kendaraan bisa diurai. Puncak arus balik lancar terkendali, tidak ada hambatan," ujar Ruri.
Pihaknya juga telah menurunkan petugas di sepanjang jalur mudik tersebut. Khususnya di arus-arus prioritas yang kerap terjadi kemacetan. Dalam arus balik itu, petugas memprioritaskan penguraian arus kendaraan dari arah Jambi ke Palembang.
"Personel sudah digelar sepanjang jalur untuk penarikan arus prioritas dari arah Jambi," katanya.
Salah satu titik kemacetan yang diantisipasi karena adanya penyempitan jalan ada di Air Batu-Km 14. Menurutnya, kerap terjadi perlambatan kendaraan di jalur tersebut.
"Perlambatan arus dari arah Jambi hanya di Air Batu-Simpang Sementul-Yon Arhanud-Km 14 Simoang Y Talang Kelapa karena ada bottleneck. Personel sudah digelar sepanjang jalur untuk penarikan arus prioritas dari arah Jambi," katanya.
(dai/dai)