Polres Banyuasin melakukan pengecekan Jalan Tol Kapal Betung dan jalur alternatif yang akan digunakan saat arus mudik dan balik Lebaran 2025. Hasilnya, beberapa ruas jalan masih dalam perbaikan dan berpotensi rawan pecah ban.
Inspeksi mendalam terkondisi tol tersebut dilakukan Polres Banyuasin bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan, Dinas PUPR Sumsel, Dishub Banyuasin, dan PUPR Banyuasin.
Hal tersebut dilakukan untuk bersiap mengoptimalkan operasional Jalan Tol Kapal Betung, untuk mengantisipasi kemacetan panjang di ruas Lintas Timur Palembang-Betung selama arus mudik Lebaran 2025 nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Langkah tersebut diambil menyusul lonjakan signifikan volume kendaraan pada mudik Lebaran 2024 lalu, yang memicu peninjauan ulang kesiapan infrastruktur dan manajemen lalu lintas.
Dalam pengecekan serta peninjauan tersebut mencakup kesiapan jalan, rambu lalu lintas, serta identifikasi jalur alternatif guna meminimalisir kemacetan di koridor mudik Palembang-Jambi.
"Tol Kapal Betung akan menjadi solusi penting, meski masyarakat perlu ekstra hati-hati karena beberapa ruas masih dalam perbaikan dan berpotensi rawan pecah ban. Kami fokus pada peningkatan keselamatan berkendara dan penyediaan opsi jalur alternatif," kata Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo.
Saat ini, kata Ruri, pihak HK sedang melakukan perbaikan jalan dan pengerasan jalan di sepanjang ruas Jalan Tol Kapal Betung, hal tersebut dilakukan sebab ditemukan kerusakan.
"Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap kerusakan yang ditemukan, termasuk adanya perbedaan ketinggian antara jembatan dan jalan tol atau leveling oprit jembatan serta penurunan median concrete barrier (MCB) atau pembatas median jalan," ujarnya.
Perbaikan tersebut ditargetkan selesai pada 17 Maret 2025 nanti. Pasca perbaikan, pihaknya akan melaksanakan pengecekan ulang guna memastikan kelayakan operasional jalan tol tersebut.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan rambu-rambu dan kecepatan kendaraan, terutama di titik rawan seperti ruas yang masih dalam pemeliharaan.
(dai/dai)