Banyak yang bertanya mengenai hukum puasa ketika muntah bisa batal atau tidak. Mengingat kondisi ini bisa terjadi dengan sengaja ataupun tidak. Lalu, apakah muntah membatalkan puasa?
Persoalan muntah saat berpuasa bisa terjadi pada siapapun, misalnya karena asam lambung, masuk angin atau sakit lainnya. Muntah atau vomiting merupakan kondisi ketika isi di dalam lambung keluar secara terpaksa melalui mulut. Penyebabnya beragam, bisa karena mual maupun tidak mual.
Ketika seseorang muntah berkali-kali akan menyebabkan tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi. Hal ini dapat mengganggu ibadah puasa yang dijalankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah Muntah Membatalkan Puasa?
Dikutip buku Puasa Bukan Hanya Saat Ramadhan milik Ahmad Sarwat, muntah dalam islam dikenal dengan istiqa'. Menjatuhkan hukum batal tidaknya puasa seseorang setelah muntah harus mengetahui perbuatan tersebut dilakukan secara sengaja atau tidak.
Menurut Ammi Nur Baits dalam buku Kumpulan Artikel Syaban dan Ramadhan, jika seseorang muntah dengan sengaja dan tahu akibat dari tindakan tersebut, maka puasanya batal. Sebab, ia memasukkan sesuatu seperti jari ke dalam mulut agar terjadi muntah.
Bila muntah terjadi karena tidak sengaja, misalnya karena kondisi asam lambung sedang tinggi maka puasanya tidak batal. Pernyataan ini bersumber dari hadis Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang muntah dengan sengaja hendaklah dia mengqadha (mengganti puasa) dan barangsiapa yang muntah tidak sengaja, maka tidak ada qadha baginya," (HR. Abu Daud).
Tips Atasi Mual dan Muntah Saat Berpuasa
Ketika seseorang merasa mual dan akan keluar sesuatu, cobalah untuk ditahan bila mampu. Mencegah isi lambung keluar melalui mulut dan jangan dipaksa untuk muntah.
Bersikaplah biasa saja dan tidak memaksakan diri untuk memuntahkannya. Namun, ketika kondisi tidak tertahankan lagi maka muntahlah secara alami tanpa bantuan apapun. Apabila memaksakan diri dalam memuntahkan isi di lambung, bisa mengakibatkan puasa batal.
Agar terhindar dari muntah selama berpuasa, ada beberapa tips yang bisa dilakukan yakni:
1. Hindari Makan yang Picu Asam Lambung
Saat sahur hindari makanan yang bisa memicu asam lambung berlebih. Misalnya, makanan berminyak, pedas, ataupun terlalu asam. Makanan yang dikonsumsi menjadi penyebab utama lambung bisa memproduksi asam berlebihan.
2. Hindari Berbaring Setelah Makan
Usahakan tidak berbaring atau tidur setelah makan sahur. Tunggu 1 hingga 2 jam terlebih dahulu agar makanan yang dikonsumsi bisa dicerna.
3. Hirup Aromaterapi
Mual bisa dihilangkan dengan cara menghirup aromaterapi peppermint. Aroma dari herbal ini dapat mengurangi frekuensi mual dan muntah.
4. Atur Pernafasan
Melalui pernafasan yang baik bisa mengurangi mual dan muntah. Cobalah untuk duduk atau telentang di tempat tidur agar meningkatkan rasa nyaman saat bernafas. Buang nafas lewat hidung dan letakkan satu tangan di perut, satunya lagi di dada. Ulangi hingga merasa nyaman. Bisa tarik nafas yang panjang.
Demikian jawaban hukum muntah saat berpuasa batal atau tidak. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(mep/mep)