DLH Sebut Zat Co dalam Asap Genset Sebabkan Sekeluarga di Mura Keracunan

Sumatera Selatan

DLH Sebut Zat Co dalam Asap Genset Sebabkan Sekeluarga di Mura Keracunan

M Rizky Pratama - detikSumbagsel
Sabtu, 01 Mar 2025 12:40 WIB
Reni Hartati yang dilarikan ke rumah sakit kritis akibat keracunan asap genset
Foto: Reni Hartati yang dilarikan ke rumah sakit kritis akibat keracunan asap genset (Dok. Polres Musi Rawas)
Musi Rawas -

Satu keluarga di Musi Rawas alami keracunan akibat menghirup asap genset yang berada di dalam rumah mereka. Kejadian tersebut pun mengakibatkan tiga orang tewas dan dua lainnya menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Kejadian itu terjadi di rumah korban di Desa Muara Kati Baru, Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut (TPK), Musi Rawas, Sumatera Selatan pada Kamis (27/2) sekitar pukul 17.30 WIB

Pihak Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Musi Rawas, Candra Gunawan mengungkapkan setelah mendapatkan kabar tersebut, pihaknya langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pengukuran kualitas udara di rumah korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tiba di TKP sekitar pukul 20.15 WIB dan kemudian tim laboratorium memasang alat-alat dan melakukan pengukuran kualitas udara bebas yang ada di ruangan itu selama satu jam," katanya kepada DetikSumbagsel, Jumat (28/2/2025).

Setelah itu, kata Candra, pihaknya pun melakukan pengecekan di laboratorium untuk melihat hasil udara yang ada di rumah korban.

ADVERTISEMENT

"Dan sudah ada hasil laboratoriumnya, diketahui bahwa karbon monoksida (Co) di ruangan tersebut cukup tinggi yaitu 8.371 dan non-metan hidrokarbon sangat tinggi yaitu 3.952, sedangkan baku mutunya 160," jelasnya.

Kemudian pada Kamis (27/2) pukul 22.00 WIB, Candra mengaku pihaknya juga mengecek mesin genset milik korban yang sudah diamankan di Mapolres Musi Rawas.

"Genset itu dihidupkan dan kami ukur emisi gas buangnya dan hasilnya adalah karbon monoksida yang dihasilkan dari gas buang genset tersebut sebesar 1.090,73. Jadi baku mutu yang diperbolehkan itu yaitu 170, artinya ketika kita punya genset, gas buangnya itu karbon monoksidanya tidak boleh lebih dari 170. Sedangkan genset ini sampai 1.090,73. Jadi mesin genset ini memang menghasilkan karbon monoksida yang sangat tinggi di dalam ruangan itu," jelasnya.

Candra menjelaskan zat kimia karbon monoksida adalah gas yang tidak berbau dan tidak berasa. Zat kimia karbon monoksida juga merupakan gas yang reaktif karena masih memerlukan ikatan oksigen lagi.

"Jadi ketika dia terhirup dalam tubuh, dia akan mencari oksigen di dalam tubuh. Itu yang diduga menyebabkan gangguan semua sistem dalam tubuh korban karena karbon monoksida terlampau besar sehingga mengikat hemoglobin dalam darah," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi mengatakan pihaknya sudah bekerjasama dengan Rumah Sakit Sobirin Muara Beliti dan telah mengambil sampel darah serta cairan lambung korban yang nantinya akan dicek ke laboratorium forensik Polda Sumsel.

"Sehingga akan lebih detail bahwasanya memang di dalam darah para korban ini sudah ada kandungan-kandungan karbon yang bisa menyebabkan kegagalan organ dalam. Nanti itu akan kita sampaikan lagi apabila sudah ada hasilnya supaya betul-betul ada kesimpulan dari kasus ini. Termasuk nanti makanan yang terakhir mereka konsumsi, karena takutnya ada dugaan lain misalnya keracunan makanan," tuturnya.




(dai/dai)


Hide Ads