Sekeluarga di Musi Rawas Keracunan Asap Genset, Begini Penjelasan Dokter

Sumatera Selatan

Sekeluarga di Musi Rawas Keracunan Asap Genset, Begini Penjelasan Dokter

M Rizky Pratama - detikSumbagsel
Jumat, 28 Feb 2025 20:20 WIB
Direktur Rumah Sakit Sobirin Muara Beliti, Sofian Hadi
Foto: Direktur Rumah Sakit Sobirin Muara Beliti, Sofian Hadi (M Rizky Pratama)
Musi Rawas -

Satu keluarga di Musi Rawas, Sumatera Selatan mengalami keracunan asap mesin genset. Akibatnya, dua orang tewas dan tiga orang lainnya kritis. Pihak rumah sakit pun berikan penjelasan mengenai kondisi para korban.

Diketahui insiden tersebut terjadi di rumah korban di Desa Muara Kati Baru, Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut (TPK), Musi Rawas, Sumatera Selatan pada Kamis (27/2) sekitar pukul 17.30 WIB, di mana satu keluarga tersebut tak sadarkan diri akibat menghirup asap mesin genset yang ada di dalam rumah tersebut.

Saat warga sekitar mengetahui kejadian tersebut, mereka langsung mendobrak rumah itu dan membawa kelima korban ke Rumah Sakit Sobirin Muara Beliti. Namun, Yayan Irama selaku kepala keluarga dan anak ketiganya yakni Afika Nabila Irama (6) meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan Reni Hartati, istri korban dan kedua anaknya yakni Aditya Hamizah Irama (11) dan Alvaro Afka Irama (3) mengalami sesak nafas serta kejang-kejang dan masih dirawat di rumah sakit.

Terkait kejadian tersebut, Direktur Rumah Sakit Sobirin Muara Beliti Sofian Hadi mengatakan dalam kondisi tersebut pada hitungan jam saja akan berakibat fatal hingga mengakibatkan kondisi pasien tak tertolong lagi.

ADVERTISEMENT

"Jadi memang benar-benar sudah sangat kritis. Bahkan satu pasien yaitu Bapak Yayan itu sudah dalam kondisi meninggal. Secara medis ada kemungkinan ditemukan tanda kaku pada mayat, kemungkinan itu sudah lebih dari 3 atau 6 jam," katanya kepada DetikSumbagsel, Jumat (28/2/2025).

Setelah dilakukan perawatan, Kata Sofian, anak kedua korban pun meninggal dunia sekitar pukul 23.30 WIB setelah dirawat di rumah sakit. Sedangkan untuk istri dan kedua anak korban selamat, namun kondisi mereka sangat kritis sehingga harus dilakukan perawatan intensif.

"Langsung saya yang pimpin untuk proses penanganan. Jadi memang dengan kondisi yang sangat kritis disimpulkan ini kondisinya memang sudah multiple organ failure, jadi hampir seluruh organ-organ vital dari pasien ini sudah terjadi kerusakan baik paru-paru, ginjal, sistem darah, dan sistem jantungnya," jelasnya.

Kemudian dalam hal penanganan, Sofian mengungkapkan korban saat ini dirawat sesuai dengan standar medis yaitu istri korban di ruang ICU (Intensive Care Unit) dan kedua anaknya di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit) Rumah Sakit Sobirin Muara Beliti.

"Untuk kondisi ibunya sendiri dalam kondisi terinkubasi, dipasang ventilator serta masih dipasang alat bantu nafas dan terpasang monitor. Sampai saat ini kondisi masih stagnan, belum terdapat tanda perbaikan. Tapi itu sudah suatu mukjizat, masih bisa bertahan sampai kondisi saat ini," ungkapnya.

"Kemudian untuk kondisi anaknya pada saat sekarang ini sudah sadar. Tingkat kesadarannya belum full 100% dan belum bisa berbicara secara normal. Tapi sangat disyukuri sekali karena ini merupakan suatu kemajuan," jelasnya.

Sofian mengaku saat ini tim medis masih fokus dalam penanganan kondisi pasien sekarang dan akan menentukan penanganan untuk ke depannya.




(dai/dai)


Hide Ads