.webp)
Jalur pendakian di Bukit Kaba ditutup sementara oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu. Penutupan itu dilakukan selama dua bulan yakni mulai 20 Januari hingga Maret 2025.
BKSDA Bengkulu menegaskan bahwa penutupan tersebut sebagai upaya untuk memulihkan kawasan konservasi wisata alam Bukit Kaba, sehingga selama dua bulan tidak ada aktivitas pendakian di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari mengatakan, penutupan Bukit Kaba tersebut diumumkan berdasarkan surat pengumuman Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Nomor: PG.1/K.10/TU/KSA.3.1/B/01/2025.
"Kita melakukan pemulihan kawasan konservasi selama dua bulan, makanya kita melakukan penutupan sementara berlaku sejak 20 Januari 2025 hingga Maret 2025," kata Said, Minggu (19/1/2025).
Said menjelaskan, pemulihan kawasan ini diatur dalam Undang-Undang sebagai langka pemulihan kondisi habitat satwa liar serta keanekaragaman hayati kawasan konservasi.
"Penutupan kawasan konservasi TWA Bukit Kaba pernah dilakukan saat terjadi pandemi cCovid-19. Selama penutupan, BKSDA bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) akan melakukan kegiatan pembersihan gunung dari sampah," jelas Said.
Said mengungkapkan, penutupan hanya dilakukan pada TWA Bukit Kaba pada jalur pintu masuk Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong. Sedangkan pintu pendakian di Desa Air Sempiang Kabupaten Kepahiang atau pendakian ke Bukit Hitam yang masih dalam kawasan TWA Bukit Kaba masih bisa dilalui pendaki.
Diketahui, Bukit Kaba memiliki ketinggian 1.952 meter dari permukaan laut (mdpl) merupakan salah satu gunung aktif terletak di TWA Bukit Kaba.
(dai/dai)
