.webp)
Menko Pangan Zulkifli Hasan bertemu dengan puluhan petani di Kabupaten Lampung Selatan. Zulhas menyoroti 'ruwet' nya distribusi pupuk untuk para petani.
Hal tersebut dikatakannya dalam kegiatan 'Rembuk Tani' di Kecamatan Natar, Desa Tanjung Sari, Lampung Selatan.
"Jadi saudara-saudara, saya sudah diskusi panjang dengan PT Pupuk Indonesia. Walaupun sebelumnya saya belum bertemu dengan bapak-bapak saya sudah tahu masalahnya," katanya, Minggu (10/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Problemnya adalah penyaluran pupuk itu ruwet sekali, rumit sekali. Betul nggak bapak-bapak?," lanjut dia.
Dia menjelaskan dalam proses penyaluran pupuk untuk para petani selalu muncul masalah berkas yang terlalu banyak. Sehingga hal tersebut membuat penyaluran pupuk pun terhambat.
"Persyaratannya macam-macam, petani disuruh ngisi (identitas, foto, dsb). Kemudian harus ada usulan petani, harus ada Surat Keputusan (SK) Bupati. Nah inilah yang membuat ruwet," jelas Zulhas.
Untuk itu, dirinya akan membawa 'curhatan' petani Lampung Selatan dalam rapat bersama beberapa kementerian pemeriksaan pusat.
"Ini harus dipangkas, syarat-syarat yang menyusahkan ini harus dihilangkan. Saya akan bahas ini di pusat," jelasnya.
Zulhas menyampaikan, produksi pupuk untuk petani yang terdapat di PT Pupuk Indonesia naik hingga 78%. Hal tersebut membuat petani bisa bertahan di tengah kemarau panjang yang terjadi di hampir seluruh wilayah di Indonesia.
"Produksi pupuk kemarin memang naik 78 persen, tapi produksinya tetap, itu dikarenakan kemarau panjang atau fenomena El Nino. Artinya dengan tambahan pupuk itu produksi kita bisa bertahan, kalau tidak ditambah produksi pupuk mungkin dia anjlok produksinya, jadi produksi kita bisa bertahan karena pupuknya cukup," tandasnya.
(mud/mud)
