Hotspot di Sumsel Mulai Turun, Karhutla Masih Terjadi di 2 Daerah

Sumatera Selatan

Hotspot di Sumsel Mulai Turun, Karhutla Masih Terjadi di 2 Daerah

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Senin, 04 Nov 2024 16:40 WIB
Karhutla masih terjadi di Tulung Selapan OKI.
Foto: Karhutla masih terjadi di Tulung Selapan OKI. (Dok. BPBD Sumsel)
Musi Banyuasin -

Hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir membuat hotspot atau titik panas tidak terdeteksi di Sumatera Selatan. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi juga berangsur padam di beberapa daerah.

"Daerah yang terjadi Karhutla berangsur padam, seperti di Lais Musi Banyuasin dan Penukal Utara di PALI (Penukal Abab Lematang Ilir). Hujan membantu pemadaman yang dilakukan Satgas Udara," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, Senin (4/11/2024).

Sebelumnya, dua wilayah itu terbakar sejak Sabtu (2/11). Pemadaman sudah dilakukan selama dua hari dengan melakukan water bombing ke wilayah tersebut. Kemarin (3/11), pemadaman di Lais dengan 27 kali water bombing dan di Penukal Utara 41 kali water bombing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara beberapa daerah lain terjadi Karhutla masih terbakar. Hingga akhir pemadaman kondisinya masih berasap. Di antaranya di wilayah Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir (OKI) yang mengerahkan dua helikopter masih terbakar.

"Dua helikopter melakukan 51 kali water bombing ke Tulung Selapan, kondisinya masih berasap," katanya.

ADVERTISEMENT

Sementara di Muara Enim, Karhutla masih terjadi di Gelumbang. Dua helikopter melakukan 83 kali water bombing ke wilayah tersebut. Namun, kondisinya masih berasap.

"Pemantauan oleh patroli udara akan dilakukan hari ini untuk melihat kondisi wilayah yang masih terbakar. Jika masih ada maka akan kembali dilakukan water bombing," terangnya.

Secara keseluruhan, pemadaman yang dilakukan di empat daerah tersebut yakni Muara Enim, OKI, PALI dan Muba mengerahkan lima helikopter, tujuh kali sorti dengan 202 kali water bombing.

Sementara terkait hotspot di Sumsel, dari laporan LAPAN (Hotspot BRIN) nol hotspot terjadi pada Minggu (3/11). Hari sebelumnya hanya terpantau 1 titik dan 20 titik. Secara keseluruhan November ini sebanyak 21 titik.

Sementara pada musim kemarau tahun ini, jumlah hotspot pada Oktober sebanyak 710 titik, September terbanyak dengan 1.540 titik, Agustus 1.173 titik dan Juli 530 titik. Sepanjang tahun ini jumlah hotspot yang terdeteksi mencapai 4.415 titik.

Jumlah hotspot itu lebih tinggi dibandingkan 2021 dan 2022 yang hanya 2.794 titik dan 2.364 titik. Namun, tak lebih besar dibandingkan 2020 yang mencapai 4.536 titik dan 2023 sebanyak 20.547 titik.




(dai/dai)


Hide Ads