Mendikdasmen Sebut Kesejahteraan Guru Pengaruhi Kualitas Pendidikan

Sumatera Selatan

Mendikdasmen Sebut Kesejahteraan Guru Pengaruhi Kualitas Pendidikan

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Sabtu, 02 Nov 2024 11:30 WIB
Mendikdasmen melaunching Bulan Guru Nasional di SDN 59 Palembang
Foto: Mendikdasmen melaunching Bulan Guru Nasional di SDN 59 Palembang (Welly Jasrial Tanjung)
Palembang -

Menteri Pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebut kesejahteraan guru berpengaruh pada kualitas pendidikan. Karena itu, pemerintah memastikan akan memprioritaskan kesejahteraan guru di Indonesia.

"Kalau saya intip mata anggarannya ada namun untuk detail angka dan berapa jumlah guru yang menerimanya dan komponennya sedang dihitung komisi X DPR," katanya di Palembang, Jumat (1/11/2024).

Menurut Abdul Mu'ti, jika nanti kesejahteraan guru sudah meningkat ia pun berharap kualitas pendidikan juga ikut naik. Selain itu, kata dia, ada pekerjaan rumah yang harus dituntaskan saat ini yakni masih adanya pendidikan guru yang belum setara atau merata seperti Diploma 4 (D4) atau sarjana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, nanti akan dibuat program peningkatan beasiswa bagi guru untuk menyetarakan pendidikan guru minimal sarjana atau D4. Pekerjaan rumah lainnya yakni program sertifikasi guru.

"Agar guru profesional maka guru harus memiliki sertifikasi program pendidikan guru (PPG) karena masih banyak guru yang belum menuntaskan PPG. Guru itu harus profesional secara teknis dan keterampilan sehingga harus dibarengi dengan sertifikasi," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Saat ini, kata Mu'ti, kemajuan teknologi apalagi AI tidak bisa menggantikan peran guru karena guru merupakan garda terdepan yang memiliki peran utama untuk mendidik generasi muda bangsa, oleh sebab itu kualitas dan kompetensi guru harus ditingkatkan. Menurutnya, guru harus sadar untuk mengembangkan potensi pembelajaran lebih atraktif dan inovatif sehingga bisa meningkatkan kualitas pendidikan.

"Guru yang hebat akan melahirkan anak didik yang berkualitas, sebab negara kita harus menjadi negara kuat dan berdaulat untuk mewujudkan sesuai tagline guru hebat Indonesia kuat," ujarnya.

Mu'ti menegaskan guru harus bisa meningkatkan kemampuan diri seiring perkembangan zaman.

"Update itu berupa update ilmu yang akan disampaikan ke siswa juga cara pembelajaran dan cara menegur siswa," ucapnya.

Ia menyebut, metode menegur atau mendidik siswa era tahun 1950 jelas berbeda dengan zaman sekarang sehingga cara menegur atau mendisiplinkan siswa jelas berbeda.

"Guru harus mengupdate ilmunya jangan cuma menyampaikan bahan ajar saja karena perkembangan zaman juga mengubah pola ajar pada anak," katanya.




(dai/dai)


Hide Ads