Sorot 'Knowing' dan 'Doing', Kemdikdasmen Luncurkan Program Pengembangan Guru BK

ADVERTISEMENT

Sorot 'Knowing' dan 'Doing', Kemdikdasmen Luncurkan Program Pengembangan Guru BK

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 26 Jun 2025 13:30 WIB
Guru muslim mengajar di kelas.
Ilustrasi guru BK. Foto: Getty Images/FG Trade
Jakarta -

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti menyoroti pentingnya pendekatan knowing dan doing dalam pendidikan karakter untuk peserta didik. Seperti apa itu?

Mendikdasmen menjelaskan pendekatan berbasis knowing adalah pendekatan dalam berusaha membangun wawasan, pengetahuan, dan berbagai hal yang berkaitan dengan kesadaran-kesadaran intelektual. Sementara, pendekatan berbasis doing adalah pendekatan dengan membangun suatu kebiasaan, misalnya dalam program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.

Mu'ti menggarisbawahi, peran guru bimbingan konseling (BK) jangan hanya menjadi wadah untuk peserta didik yang bermasalah. Guru BK harus memegang peran penting dalam mendampingi murid melalui dua pendekatan tersebut.

"Sejatinya, setiap peserta didik memiliki keunikan dan kelebihannya masing-masing, dan tugas kita adalah mendampingi, mengembangkan, dan melatih potensi mereka," ujarnya dalam pembukaan acara peluncuran Program Pengembangan Kompetensi BK dalam Bentuk Bimbingan Teknis Fasilitator Nasional Program Pengembangan Kompetensi BK untuk Guru Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta pada Rabu (25/6/2025), dikutip dari keterangan tertulis pada Kamis (26/6/2026).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendikdasmen berharap program ini dapat menumbuhkan banyak ide dan praktik baik guru BK di satuan pendidikan. Ia menegaskan guru BK harus mempunyai banyak referensi metode pembelajaran dan pendampingan, sehingga murid akan merasa sekolah menjadi rumah keduanya.

"Mari ciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan menggembirakan sebagai pondasi bagi tumbuh kembang murid secara optimal," jelas Mu'ti.

ADVERTISEMENT

Program Pengembangan Kompetensi BK

Program Pengembangan Kompetensi BK ini dilakukan untuk menguatkan peran guru BK dalam mendorong prestasi dan jati diri murid.

"Saya mengapresiasi kegiatan ini yang menjadi tahapan penting dalam rangka mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Sekaligus meluruskan arah pendidikan yang bertujuan menumbuhkan peserta didik menjadi generasi Indonesia yang memiliki kecerdasan, keterampilan, kemandirian, cinta tanah air, dan demokratis," ungkap Mendikdasmen.

Sementara, Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (GTKPG) Nunuk Suryani menyampaikan sekarang ini dunia pendidikan tengah menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Peserta didik tak hanya membutuhkan ilmu pengetahuan, melainkan juga dukungan emosional melalui pendampingan guru BK di sekolah.

Nunuk merinci guru akan dibekali berbagai kompetensi strategis 7 Jurus BK Hebat yang dirancang untuk memperkokoh peran guru BK sebagai pendamping, fasilitator, dan motivator murid. Ketujuhnya meliputi kenali potensi, kelola emosi, tumbuhkan resiliensi, jaga konsistensi, jalin koneksi, bangun kolaborasi, dan menata situasi.

Ia menyebut Kemendikdasmen meletakkan harapan besar agar program ini jadi tonggak penting membentuk generasi yang tak hanya unggul secara akademis, tetapi juga kuat dalam nilai moral; karakter; dan kepedulian sosial.

"Kami ingin melihat para guru bisa semakin percaya diri dalam menjalankan peran strategisnya sebagai pendidik, pembimbing, pendamping tumbuh kembang, dan penjaga keselamatan psikologis murid," ungkapnya.




(nah/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads