Dukung Swasembada Pangan, Menteri PU Pastikan Peremajaan Bendungan Perjaya OKUT

Sumatera Selatan

Dukung Swasembada Pangan, Menteri PU Pastikan Peremajaan Bendungan Perjaya OKUT

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Jumat, 01 Nov 2024 11:30 WIB
Menteri Pekerjaan Uumu Dody Hanggodo
Menteri Pekerjaan Uumu Dody Hanggodo (Foto: Welly Jasrial Tanjung/detikcom)
OKUT -

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memastikan Bendungan Perjaya, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan (Sumsel) dapat berfungsi dengan baik mengalir ke irigasi - irigasi pertanian sehingga bisa mendukung swasembada pangan masyarakat.

Diketahui, Bendungan Perjaya sudah berusia 29 tahun mengalir ke perangkat irigasi primer, tersier, dan sekunder. Bendungan ini dapat mengaliri dan mensuport pasokan air ke sawah petani dan masyarakat.

"Apapun yang kita kerjakan ini dapat berkelanjutan agar dapat mendukung sektor pertanian di Sumsel dan Lampung," katanya ditemui usai kunjungannya ke Bendungan Perjaya OKUT, Kamis (31/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dody juga memastikan akan melakukan peremajaan terhadap bendungan Perjaya, mengingat usianya yang sudah 29 tahun maka perlu peremajaan, baik di pintu air maupun kelistrikannya.

"Bendungan Perjaya ini memang masih berfungsi sangat baik meski usinya tidak muda lagi. Kita dapat melihat jika air yang mengalir dari bendungan masuk ke irigasi primer, tersier dan sekunder tidak menggunakan pompa tapi murni dan alami gravitasi," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Saat ini, kata dia, Balai Besar Sungai Wilayah Sumatera III sedang rehabilitasi saluran irigasi di OKU Timur dan Bahuga Lampung. Selain itu Dody juga mengungkapkan akan ada pengembangan irigasi di OKU Timur.

"Pengembangan irigasi tidak hanya di OKUT saja tapi di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua hal ini kita kerjakan untuk swasembada pangan," katanya.

Masih dikatakan Dody, di Sumsel sendiri saat ini sedang melakukan pembangunan bendungan yang rencananya terbesar di Sumsel yakni Bendungan Tiga Dihaji, di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS) yang rencananya akan selesai pada tahun 2026.

"Untuk progres pembangunan Bendungan Tiga Dihaji sudah berjalan 66 persen progresnya," ujarnya.

Menurutnya, pembangunan Bendungan Tiga Dihaji lumayan memiliki kesulitan, karena tempatnya agak tinggi dan elevasinya juga tinggi. Namun, kata dia, balik ke konsep awal apapun yang dikerjakan dilakukan secara maksimal.

"Pembanguanan Bendungan Tiga Dihaji ini juga mengurangi pompa jadi tempat airnya tinggi dapat menggalir ke sawah-sawah petani seperti di Bendungan Perjaya. Selain itu PLTA yang dihasilkan juga besar mencapai 40 MW," ujarnya.

Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji juga untuk meningkatkan indeks tanam yang sebelumnya 1,78, diharapkan dengan adanya bendungan Tiga Dihaji indeks tanaman naik menjadi 2,8-3,8.

"Semuanya ini akan dikoordinasikan dengan Menteri Pertanian dan teknis terkait karena tanpa suport mereka tidak ada gunanya selain itu bendungan dan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji untuk meningkatkan swasembada pangan," pungkasnya.




(csb/csb)


Hide Ads