Cerita Petani di Musi Rawas Gagal Panen, Babat Habis Padi untuk Pakan Sapi

Sumatera Selatan

Cerita Petani di Musi Rawas Gagal Panen, Babat Habis Padi untuk Pakan Sapi

M Rizky Pratama - detikSumbagsel
Senin, 28 Okt 2024 08:00 WIB
Sawah milik Ratman di Musi Rawas yang gagal panen
Foto: Sawah milik Ratman di Musi Rawas yang gagal panen (Dok. Istimewa)
Musi Rawas -

Hama yang menyerang tanaman padi di area persawahan Musi Rawas membuat nestapa bagi petani. Mereka terpaksa gagal panen. Kini, tanaman padi tersebut dibabat habis lalu dijadikan pakan ternak sapi mereka.

Adapun sawah yang mengalami gagal panen akibat serangan hama yakni di Desa E Wonokerto, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Ratman, salah satu petani mengatakan padi yang ia tanam di sawah seluas seperempat hektare miliknya tersebut berusia satu bulan, namun sudah banyak yang rusak akibat diserang hama.

"Padinya rusak dimakani tikus, wereng sama tungro. Jadinya terkena penyakit tanamannya," katanya, Minggu (27/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ratman mengatakan akibat serangan hama tersebut sebagian besar tanaman padinya mengecil hingga kering dan kopong sehingga dipastikan tanaman tersebut tidak bisa tumbuh.

"Jadi padi nya dipotong semua karena percuma, gak akan tumbuh," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ratman mengungkapkan tanaman yang dibabat habis tersebut kemudian dijadikan sebagai makanan untuk sapi ternak untuk mengurangi kerugian.

"Yang sudah dipotong ini kita kasih ke sapi punya kita buat pakannya," ucapnya.

Ratman mengatakan tidak hanya sawahnya saja yang mengalami gagal panen, namun sebagian besar sawah di Kecamatan Tugumulyo juga banyak diserang hama dalam satu tahun terakhir.

"Di ujung itu ada juga yang kena serang hama sampai menguning padinya. Dari musim-musim kemarin parah kayak gini, kemarin aja banyak yang gagal panen," ungkapnya.

Ratman mengatakan meskipun para petani sudah memberikan pestisida di tanaman mereka, namun hama tikus, wereng dan tungro tetap menyerang padi mereka hingga akhirnya gagal panen.

"Sehabis di potong ini mudah-mudahan sisa tunggulnya bisa tumbuh tunas lagi. Kalau memang tidak bisa tumbuh ya mungkin akan ditanam ulang lagu," ucapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh petani bernama Misni. Sawah seluas 1,5 hektare miliknya yang sebelumnya mengalami kekeringan kini juga diserang oleh hama tikus, wereng dan tungro yang mengakibatkan sebagian tanamannya menjadi rusak.

"Memang sekarang ini lagi banyak hama nya. Kemarin sempat kekeringan, kalo sekarang masalahnya hama ini," ujarnya.

Misni mengatakan akibat serangan hama tersebut, ia harus mengeluarkan upaya extra yakni penyemprotan pestisida serta pengawasan ketat untuk mencegah hama tikus menyerang.

"Ya paling kita semprot tapi jadinya nambah biaya, sama sering-sering dicek kalo ada tikus yang makanin padinya," ungkapnya.




(dai/dai)


Hide Ads