Mina Padi Dorong Ketahanan Pangan-Pemanfaatan Potensi Alam Berkelanjutan

Sumatera Selatan

Mina Padi Dorong Ketahanan Pangan-Pemanfaatan Potensi Alam Berkelanjutan

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Jumat, 18 Okt 2024 22:00 WIB
Mina padi salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kilang Pertamina Plaju.
Mina padi salah satu program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kilang Pertamina Plaju. (Foto: Istimewa/dok Humas Kilang Pertamina Plaju)
Palembang -

Kilang Pertamina Plaju tak hanya berkontribusi pada sektor energi, tetapi juga pada sektor lainnya seperti pertanian dan budidaya perikanan. Salah satu programnya yakni Mina Padi.

Mina Padi merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kilang Pertamina Plaju. Program ini merupakan inisiatif inovatif yang menggabungkan pertanian padi dengan budidaya perikanan yang berada di Dusun Talang Andong, Desa Sungai Rebo.

Melalui pendekatan ini, lahan sawah tidak hanya dimanfaatkan untuk menanam padi, tetapi juga untuk membudidayakan ikan, dalam satu ekosistem yang saling mendukung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pjs. Area Manager Communication Relations & CSR RU III Ahmad Adi Suhendra mengatakan, pangan merupakan pondasi bagi ketahanan hidup dan kesejahteraan masyarakat.

"ini menjadi wujud nyata komitmen kami untuk melestarikan dan mengembangkan produk pangan lokal sekaligus mendorong kemandirian ekonomi melalui sektor pangan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Festival ini merupakan salah satu bentuk dukungan kami terhadap UMKM di sektor pangan dan bagian dari program TJSL perusahaan untuk mendorong ketahanan pangan dengan memanfaatkan potensi alam secara berkelanjutan," sambungnya.

Sementara itu, tenaga ahli dari Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Dr. Yulian Junaidi mengatakan Program Mina Padi tidak hanya membantu meningkatkan produktivitas, tetapi juga menciptakan kesadaran masyarakat akan pentingnya diversifikasi sumber pangan dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan.

"Keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi erat dengan seluruh pihak dan juga mendorong masyarakat untuk menghasilkan produk olahan pangan bernilai tambah, seperti produk berbasis ikan dan padi organik, yang berpotensi dipasarkan di pasar regional dan nasional," ujarnya.

"Melalui bimbingan dan pelatihan, kami fokus pada peningkatan kapasitas petani dengan metode integratif. Petani dilatih memanfaatkan lahan sawah untuk menanam padi sekaligus membudidayakan ikan. Ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada hasil panen tunggal, tetapi juga memberikan keuntungan tambahan dari sektor perikanan," katanya.

Dengan pola integrasi seperti ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi jangka pendek, tetapi juga membangun ekosistem yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim dan fluktuasi pasar.

"Kami berharap kolaborasi ini bisa menginspirasi daerah lain untuk mengembangkan pertanian dan perikanan terpadu," ujarnya.

Sistem ini tidak hanya meningkatkan hasil panen dari kedua sektor, tetapi juga menciptakan pola pertanian yang lebih berkelanjutan. Pupuk alami dari kotoran ikan memberikan nutrisi tambahan bagi tanaman padi, sementara tanaman padi menyediakan oksigen dan memperbaiki kualitas air bagi ikan.

Mengadopsi teknik pertanian berkelanjutan, para petani dapat mengurangi risiko gagal panen dan meningkatkan pendapatan mereka. Program Mina Padi diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada hasil panen tunggal dan menciptakan peluang ekonomi tambahan bagi komunitas setempat.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads