Geografis Jadi Faktor Penyebab Tingkat Kemiskinan di Muratara Tinggi

Sumatera Selatan

Geografis Jadi Faktor Penyebab Tingkat Kemiskinan di Muratara Tinggi

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Kamis, 08 Agu 2024 08:30 WIB
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi di acara Capacity Building TPID
Foto: Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi di acara Capacity Building TPID (Welly Jasrial Tanjung)
Palembang -

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan mencatat angka kemiskinan ekstrem terjadi di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). Untuk Jumlah warga miskin saat ini tercatat 3,01% dari keseluruhan penduduk berpenghasilan rendah 984,24 ribu orang.

"Untuk saat ini jumlah warga miskin di Sumsel sudah menurun dibandingkan tahun 2023. Namun, tidak bisa di pungkiri Muratara masih menjadi wilayah terbanyak warga miskin di Sumsel," kata Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, Rabu (7/8/2024).

Menurut Elen, kenapa Muratara menjadi daerah yang memiliki jumlah warga miskin di Sumsel karena tata letak geografis yang berbeda dengan kabupaten lain. Seperti infrastruktur untuk akses perlintasan transportasi untuk menunjang ekonomi daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembangunan belum merata karena faktor alamiah, lalu letak geografis yang berbeda dengan kabupaten lain. Serta akses transportasi yang tidak strategis yang tidak masuk lintas timur dan tengah," ungkapnya.

Menurutnya, hal itulah yang mendorong pemerintah provinsi untuk membangun strategi percepatan menekan angka kemiskinan ekstrem di Muratara agar tidak bertambah salah satunya dengan meratakan tingkat kehidupan di masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Kami provinsi mengambil inisiatif untuk kerjasama keroyok mencari solusi agar angka kemiskinan di Muratara dapat turun," katanya.

Secara nasional tingkat kemiskinan Sumsel berada di peringkat keenam untuk seluruh Indonesia. Indikasi kemiskinan daerah dinilai berdasarkan beberapa kategori seperti garis kemiskinan makanan (GKM).

Sumsel pada Juli 2024 tercatat menyumbang nilai GKM terbesar di angka 74,57% dengan dua faktor peningkatan GKM dari kenaikan harga komoditas beras serta peningkatan daya beli rokok.

"Strategi untuk menurunkan dan penghapusan percepatan kemiskinan ekstrem di Sumsel dengan cara menurunkan beban pengeluaran dengan jaminan sosial, peningkatan bahan pangan," tuturnya.

Langkah percepatan pengentasan kemiskinan paling sederhana yang bisa dilakukan pemerintah saat ini adalah menjaga stabilitas harga komoditi, sehingga daya beli masyarakat positif dan tren konsumsi terjaga, terutama pada kelompok makanan.

Kemudian disokong dengan peningkatan pendapatan dan pengembangan potensi, akses modal, akses informasi pasar serta mengurangi kantong kemiskinan seperti meningkatkan akses sanitasi layak, rumah layak huni dan air minum layak.

"Saya yakin dari program yang dilakukan serta koordinasi dengan seluruh elemen bisa mendorong percepatan penurunan kemiskinan ini," pungkasnya.




(dai/dai)


Hide Ads