Sumatera Selatan keluar dari 10 besar daerah termiskin di Indonesia. Dari data BPS Maret 2024, angka kemiskinan Sumsel sebesar 10,97% atau sebanyak 984 ribu orang.
Angka itu turun 61 ribuan jiwa atau 0,81% dibandingkan Maret 2023. Secara nasional, angka itu berada di urutan ke-16, masih masuk dalam kategori merah.
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi mengatakan, garis kemiskinan di Sumsel akan dijaga dengan berbagai upaya agar tidak alami kenaikan. Salah satunya menjaga inflasi tetap terkendali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa catatan, kita akan sama-sama melakukan peningkatan terhadap rilis yang disampaikan BPS. Salah satunya bagaimana memanajemen semuanya dengan baik, dengan dukungan BI, OJK dan pihak terkait lainnya," katanya.
Salah satu yang berkontribusi sebagai penyumbang kemiskinan adalah harga beras. Tak hanya di wilayah perkotaan, tapi juga pedesaan. Setelahnya adalah rokok.
Ia menyebut, Sumsel sebagai penghasil beras di wilayah Indonesia menghadapi anomali permasalahan tersebut.
"Kita punya produksi beras tapi masih menyumbang inflasi. Harga beras di Sumsel masih tinggi, jadi ada anomali persoalan. Saat ini sedang kita kerjakan untuk mengatasinya, bagaimana proses pasca panennya, di penggilingan-penggilingannya, distribusinya. Kita juga minta Bulog (untuk penanganannya)," ungkapnya.
Pihaknya juga akan mengatasi permasalahan itu lewat kerja sama antardaerah. Karena tak semua daerah di Sumsel adalah penghasil beras.
"Manajemennya sedang kita siapkan, kita juga siapkan skema pembiayaannya, TPID dan pemerintah (pusat) memberikan KUR dan Alsintan (alat dan mesin pertanian). Jadi akan kita siapkan kebijakan secara holistik untuk ke depannya," ungkapnya.
Berikut provinsi yang angka kemiskinannya masih double digit dilihat dari data Badan Pusat Statistii (BPS):
1. Papua Pegunungan 32,97%
2. Papua Tengah 29,76%
3. Papua Baray 21,66%
4. NTT 19,48%
5. Papua Barat Daya 18,13%
6. Papua Selatan 17,44%
7. Papua 17,26%
8. Maluku 16,05%
9. Gorontalo 14,57%
10. Aceh 14,23%
11. Bengkulu 13,56%
12. NTB 12,91%
13. Sulawesi Tengajlh 11,77%
14. Sulbar 11,21%
15. Sulawesi Tenggara 11,21%
16. Sumsel 10,97%
17. DIY 10,83%
18. Lampung 10,69%
19. Jateng 10,47%
(csb/csb)