.webp)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ogan Ilir menyebutkan tahun ini di wilayahnya mengalami kemarau basah pada Juli hingga Agustus. Meski begitu, potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun ini potensinya lebih tinggi.
Kepala BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmat mengatakan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu panas di Ogan Ilir mencapai 34 derajat Celsius. Hal ini lebih tinggi dibanding tahun lalu.
"Dengan suhu itu, otomatis walaupun kemarau basah, namun potensi kebakaran lebih besar," katanya kepada wartawan, Jumat (26/7/2024).
Edi menjelaskan daerah yang rawan terjadi kebakaran yakni di Kecamatan Indralaya ada Desa Tanjung Seteko, Kecamatan Indralaya Selatan yakni Desa Tanjung Dayang Selatan. Kemudian Kecamatan Indralaya Utara, Desa Bakung, Lorok, Palem Raya, Permata Baru, Pulau Semambu, Soak Batok, Sungai Rambutan, Tanjung Baru dan Kelurahan Timbangan.
Kecamatan Pemulutan juga kerap langganan karhutla seperti Desa Babatan Saudagar, Simpang Pelabuhan Dalam, Sukarami dan Teluk Kecapi. Begitu pula di Kecamatan Pemulutan Barat yakni Desa Arisan Jaya, Pulau Negara, Seribanding, Talang Pangeran Ilir, Talang Pangeran Ulu, Ulak Petangisan.
"Daerah yang rawan terbakar tersebut ada di empat Kecamatan itu karena di daerah itulah masih banyak lahan kering yang terbengkalai atau tidak terurus," ungkapnya.
Untuk mengantisipasi Karhutla tersebut, kata Edy, pihaknya sudah menyiapkan personil khusus untuk berjaga-jaga selama 24 jam di lahan yang rawan kebakaran.
"Kita sudah ada pos di setiap daerah rawan terbakar juga sudah ada personil BPBD yang siap menanggulangi Karhutla, saya harap Karhutla tidak terjadi di tahun ini," tutupnya.
(dai/dai)
