10 Daerah di Sumsel Sudah Terjadi Karhutla, Ini Sebaran Wilayahnya

Sumatera Selatan

10 Daerah di Sumsel Sudah Terjadi Karhutla, Ini Sebaran Wilayahnya

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Sabtu, 13 Jul 2024 16:00 WIB
Ilustrasi Kebakaran hutan di Riau (Chaidir-detikcom)
Ilustrasi Kebakaran hutan (Chaidir-detikcom)
Palembang -

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan sudah terjadi di 10 daerah sepanjang 2024 ini. Total luas lahan yang terbakar mencapai ratusan, tepatnya 313,5 hektare dari Januari-Juni 2024. Rinciannya, 202,9 hektare di lahan mineral dan gambut 110,6 hektare.

"Karhutla sudah terjadi di 10 kabupaten/kota sepanjang Januari-Juni tahun ini. Ke-10 daerah itu ada di Banyuasin, Prabumulih, Muara Enim, Musi Rawas, Musi Banyuasin Musi Rawas Utara, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu dan Penukal Abab Lematang Ilir," ujar Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Kristianto, Sabtu (13/7/2024).

Jumlah daerah itu lebih banyak dibandingkan kejadian Karhutla tahun sebelumnya, yang hanya terjadi di 9 daerah di Sumsel. Yakni di Muara Enim, Mura, Muba, Muratara, OI, OKI, OKU, PALI dan OKU Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, luas Karhutla 313,5 hektare itu memang belum setinggi 2 tahun terakhir (2022 dan 2023) tapi hampir mendekati kejadian sepanjang 2021 yang mencapai 379,6 hektare. Sementara puncak kemarau sesuai prediksi BMKG akan terjadi pada akhir Juli-Agustus mendatang.

Antisipasi dini dilakukan beberapa daerah, sejumlah Pemda telah menaikkan status menjadi siaga darurat Karhutla. Mitigasi terhadap dampak Karhutla juga telah dilakukan pengecekan perlengkapan dan peralatan ke sejumlah perusahaan perkebunan.

ADVERTISEMENT

"Karhutla terbanyak masih di wilayah Ogan Komering Ilir yang mencapai 113,9 hektare, terdiri dari lahan mineral seluas 7,5 hektare dan gambut 106,4 hektare," jelasnya.

OKI sendiri telah melaksanakan apel kesiapsiagaan menghadapi Karhutla. Diketahui, Pemda yang telah menetapkan status siaga selain Pemkab OKI adalah Banyuasin, Muba dan Pemprov Sumsel.

Kejadian Karhutla terbanyak berikutnya di PALI seluas 63,5 hektare. Lahan mineral yang terbakar paling banyak, mencapai 59,2 hektare, sedangkan gambut 4,3 hektare. Berikutnya di Muba 53,6 hektare yang hanya terjadi kebakaran di lahan mineral.

"Kejadian lahan gambut yang terbakar hanya di wilayah OKI dan PALI. Totalnya seluas 110,6 hektare," ungkap Ferdian.

Sementara itu Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman menambahkan, saat ini baru 4 pemda yang menetapkan status siaga darurat Karhutla, yakni OKI, Banyuasin, Muba dan Pemprov Sumsel. Apel kesiapsiagaan sudah dilakukan Pemkab OKI.

"Pemprov Sumsel akan gelar apel kesiapsiagaan penanganan Karhutla 19 Juli nanti, rencananya Pak Menko Perekonomian yang memimpin apel," ujarnya.

Berikut rincian data karhutla di 10 kabupaten/kota di Sumsel dikutip dari data BPPIKHL Wilayah Sumatera:

1. Ogan Komering Ilir: 113,9 hektare
2. Penukal Abab Lematang Ilir: 63,5 hektare
3. Musi Banyuasin: 53,6 hektare
4. Ogan Komering Ulu: 21,4 hektare
5. Ogan Ilir: 18,7 hektare
6. Musi Rawas Utara: 14,5 hektare
7. Muara Enim: 14,4 hektare
8. Musi Rawas: 5 hektare
9. Prabumulih: 7,8 hektare
10. Banyuasin: 0,8 hektare (belum termasuk estimasi lahan terbakar 4 hektare 1 Juli 2024)




(csb/csb)


Hide Ads